TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sesuatu yang terjadi pada setiap diri manusia tidak terlepada dari Qada dan Qadarnya Allah.
Qada dan Qadar adalah ketetapan Allah SWT atau disebut dengan takdir yang akan terjadi pada manusia.
Sebagai umat Islam harus mempercaya Qada dan Qadar.
Sebab masuk dalam rukun iman yang wajib diimani berada di urutan paling akhir dalam rukun iman yaitu nomor 6.
Adapun pengertian qada dan qadar merupakan takdir namun secara lebih terperinci memiliki makna berbeda.
Qada adalah sebagai putusan Allah sejak azali atau mengenai suatu yang telah ditetapkan Allah akan terjadi pada manusia.
Qadar adalah realisasi Allah atas qadha terhadap diri manusia sesuai kehendak-Nya.
Dengan begeitu dapat dipahami, bahwa qada merupakan suatu kehendak Allah yang akan terjadi kelak kemudian hari.
Sementara qadar merupakan bentuk realisasi atau bentuk nyata dari kehendak yang telah ditetapkan Allah sebelumnya.
6 rukun iman bagi umat Islam wajib diimani mulai dari rukun yang pertama hingga terakhir.
Rukum iman menjadi pondasi dalam beragama sebagai akidah yang perlu ditanamakan dalam keIslaman.
Sejak usia dini harus ditanamkan agar pondasi dalam beragama bisa kuat.
• Beriman Kepada Kitab-kitab Allah SWT Merupakan Rukun Iman? 6 Bentuk Rukun Iman Wajib Diketahui
Berikut 6 Rukun Iman dalam Islam yang wajid diketahui dan diimani
1. Percaya Allah SWT
Iman kepada Allah adalah rukun iman pertama dan paling utama dalam Islam.
Iman kepada Allah SWT menjadi dasar dari iman karena sebagai umat Islam harus mengakui keesaan Nya.
Allah SWT merupakan pencipta di alam semesta, penguasa langit maupun bumi serta Tuhan yang wajib disembah dengan sifat tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Meyakini hadirnya Allah tidak hanya dengan kata-kata semata, namun harus diwujudkan melalui tindakan.
Dengan cara amar ma’ruf dan nahi mungkar yang berarti melakukan segala perintah serta menjauhi larangan yang menghantar ke jurang kesesatan.
2. Percaya Pada Malaikat
Rukun iman kedua merupakan beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, terutama malaikan yang 10 dengan tugas masing-masing.
Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur/ cahaya dan tidak diberikan nafsu.
Maka dari itu malaikat selalu taat pada segala perintah serta ketetapan.
Walaupun tidak terlihat, namun manusia harus meyakini keberadaannya dengan tugas tersendiri.
Ada banyak sekali malaikat, tapi setidaknya ada 10 malaikat yang harus diyakini oleh umat Islam, malaikat juga bertugas sebagai perantara Allah.
Hal ini disebutkan dalam surah An Nahl ayat 2 yang berbunyi:
يُنَزِّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ بِٱلرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦٓ أَنْ أَنذِرُوٓا۟ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱتَّقُونِ
Artinya:
“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.””
10 malaikat yang wajib diyakini oleh seorang muslim, yakni:
a. Malaikat Jibril (menyampaikan wahyu)
b. Mikail (menyampaikan rezeki)
c. Israfil (peniup sangkakala)
d. Izrail (pencabut nyawa)
e. Munkar dan Nakir (penanya ruh di alam barzah)
f. Raqib dan Atid (pencatat amal manusia)
g. Malik (penjaga pintu neraka)
h. Ridwan (penjaga pintu surga).
3. Percaya Kitab-Kitab Allah
Untuk rukun iman ketiga yaitu percaya kepada kitab-kitab-Nya.
Ada 4 kitab yang diturunkan Allah:
- Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW)
- Injil (diturunkan untuk Nabi Isa)
- Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa)
- Zabur (diturunkan untuk Nabi Daud)
Allah menjelaskan ajaran-Nya melalui kitab yang diturunkan kepada para Rasul melalui perantara malaikat.
Ajarannya harus disampaikan kepada umat manusia yang mengimaninya secara utuh tanpa adanya kelalaian, ada banyak umat terdahulu terkena azab karena kelalaiannya.
Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan hidup umat dihala para Rasulullah sudah wafat.
Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi kelalaian yang mengakibatkan terpecah belahnya akidah dan keyakinan mereka.
Meskipun demikian terdapat penerusnya yaitu para sahabat dan ulama.
4. Percaya Nabi dan Rasulnya
Selanjutnya, rukun iman yang keempat adalah iman kepada nabi dan Rasul-Nya.
Sekitar 25, jumlah nabi dan rasul yang wajib diketahui.
Mereka diturunkan pada umat dengan karakteristik masing-masing.
Setidaknya terdapat 4 kitab suci diturunkan kepada mereka untuk bekal mengajarkan tauhid dengan meyakini bahwa Allah merupakan Tuhan wajib disembah.
Kitab tersebut disampaikan melalui perantara malaikat Jibril baik dengan menunjukkan wujud aslinya maupun menyamar
Isi di dalamnya sebagai pedoman mengambil keputusan dan menghukumi terkait suatu perkara yang bertujuan agar terarah serta tidak semabrangan dalam mengambil keputusan.
25 Nabi dan Rasul yang wajib umat Muslim ketahui, yakni:
Adam as, Idris as, Nuh as, Hud as, Shaleh as, Ibrahim as, Luth as, Ismail as, Ishak as, Ya`qub as, Yusuf as, Ayub as, Syu`ib as, Musa as, Harun as, Zulkifli as, Daud as, Sulaiman as, Ilyas as, Ilyasa` as, Yunus as, Zakaria as, Yahya as, Isa as, Muhammad SAW.
5. Percaya Kiamat
Suatu hari nanti, seluruh alam semesta akan hancur dan tergantikan dengan kehidupan yang kekal (akhirat).
Meyakini hal tersebut adalah iman terhadap hari akhir.
Hari akhir adalah hal nyata yang sering diingkari oleh manusia.
Sebagai seorang Muslim maka mereka wajib mengimani untuk menunjang semangat dalam beribadah serta sebagai bukti bahwa hari pembalasan benar adanya dan seluruh manusia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Pada hari akhir nanti semua manusia dikumpulkan dengan berbagai keadaan, bahkan digambarkan ada yang berkepala hewan maupun tenggelam dalam keringatnya sendiri.
Hal ini dikarenakan posisi matahari di atas kepala berjarak sekitar satu jengkal sehingga panasnya dapat melelehkan tubuh.
6. Takdir Qada dan Qadar
Rukun iman yang terakhir adalah beriman kepada qadha dan qodhar yaitu takdir
Takdir sendiri terbagi menjadi dua yaitu tetap dan dapat diubah.
Sebagai contoh takdir tetap yaitu kematian, jodoh, dan rezeki.
Sementara, takdir kedua dapat diubah dengan berusaha serta berdoa kemudian diiringi ketaqwaan.
Manusia perlu meyakininya sebagai rujukan bahwa semua atas kehendak dan kuasa Allah.
- Qadha
Menurut bahasa, qadha adalah ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manusia diciptakan.
Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai dari kehidupan, kebaikan, serta kematian.
Meskipun hal ini tidak diketahui kapan waktunya namun sebagai makhluk harus mempersiapkannya.
Dengan cara, beribadah serta menghindari larangan dan menaati semua anjuran dari Allah SWT.
Terkait kematian tidak ada manusia yang mengetahuinya namun oleh karenanya dianjurkan untuk selalu beribadah dengan niat tulus, ikhlas, dan hanya mengharapkan ridha Allah.
- Qadar
Menurut bahasa, qadar adalah ketentuan atau kepastian.
Sementara secara istilah, qadar yaitu penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
(Update Berita Khazanah Islam)
(*)