TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ada semacam kepercayaan tradisional bahwa konsumsi air kelapa dapat menghambat dan mengurangi efektivitas obat.
Sebagian orang pun percaya air kelapa tidak boleh diminum saat sedang dalam pengobatan.
Faktanya, hal itu belum bisa dibuktikan dalam penelitian yang memadai.
Lalu, bagaimana dengan minum air kelapa untuk menetralkan vaksin COVID-19?
Benarkah efek minum air kelapa tersebut?
Menjawab isu yang tengah marak tersebut, dr. Arina Heidyana mengatakan tidak ada hubungan antara minum air kelapa dengan vaksin COVID-19.
• Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono Ajak Masyarakat Manfaatkan Ketersediaan Vaksin
“Menurut saya tidak benar air kelapa bisa menetralkan vaksin COVID-19. Lagian vaksin kan bukan racun. Jadi apa yang mau dinetralkan?” ucap dr. Arina dikutip dari alodokter.com.
“Ingat juga, vaksin itu disuntiknya ke jaringan otot, sedangkan air kelapa diminum dan masuk ke lambung. Jadi tidak akan ketemu dan tidak akan memberikan interaksi satu sama lain juga,” tegasnya.
Klaim soal air kelapa bisa menetralkan vaksin COVID-19 juga dengan tegas dibantah di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Dalam pernyataan tersebut disebutkan, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi air kelapa bisa mengganggu atau menetralkan fungsi vaksin yang sudah disuntikkan.
Bolehkah Minum Es Setelah Vaksin?
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh.
Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Vaksinasi dilakukan dengan dosis tertentu dan diberikan dengan dosis tertentu pula.
Setelah vaksinasi dapat terjadi efek vaksin akibat sistem imun yang bekerja setelah vaksin diberikan.
Efek yang terjadi pascavaksin akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Efek samping ringan yang dapat muncul seperti demam, nyeri pada lokasi penyuntikan, pegal-pegal, mengantuk, dan sebagainya.
• PENYEBAB Kanker Serviks, Ini Virus Penyebab Kanker Serviks dan Jenis Vaksin Cegah Kanker Serviks
Sedangkan efek yang termasuk berat seperti bengkak pada lokasi penyuntikan, sesak napas, dan sebagainya.
"Setelah vaksinasi, tidak ada pelarangan dalam aktivitas yang dilakukan atau makanan serta minuman yang dikonsumsi. Sehingga apabila ingin mengonsumsi air dingin diperbolehkan, " ujar dr. Riska Larasati dikutip dari alodokter.com.
Namun perlu diingat sebaiknya setelah vaksin beristirahat serta mengonsumsi makanan bergizi supaya tubuh tetap sehat dan bugar.
Pada dasarnya tidak ada pola makan khusus yang perlu dilakukan jika kamu hendak mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19.
Namun, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk mengonsumsi makanan tertentu dan yang paling penting menghindari alkohol sebisa mungkin.
Yang Perlu Dikonsumsi Sebelum dan Sesudah Vaksin COVID-19
Berikut adalah beberapa makanan yang disarankan untuk lebih banyak dikonsumsi menjelang dan sesudah mendapatkan vaksin COVID-19:
- Konsumsi Makanan Gizi Seimbang dan Hindari Junkfood
Sebetulnya tidak ada penelitian yang cukup untuk mendukung bahwa makanan tertentu membuat vaksin COVID-19 jadi lebih efektif.
Namun secara umum, makan makanan bergizi tinggi dan mengonsumsi vitamin C memang membantu sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, tidak ada bukti kuat bahwa mengonsumsi suplemen apa pun dapat membuat COVID-19 vaksin bekerja lebih baik.
Vaksin COVID semuanya telah diuji pada orang yang makan makanan biasa mereka, jadi para ahli tahu mereka efektif tanpa persiapan nutrisi khusus.
• PREDNISONE Obat Apa? Dapat Sembuhkan Banyak Penyakit, Ini Efek Samping Inflason Prednisone
Kamu pun harus waspada terhadap suplemen atau produk apa pun yang mengklaim dapat meningkatkan respons vaksin.
Namun, makan sebagian besar makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran dan lebih sedikit makanan olahan atau junk food akan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik secara umum karena peradangan dalam tubuh lebih sedikit.
Diet sehat yang dipertahankan dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan daya tanggap kekebalan dan membantu kita melawan infeksi dengan lebih baik dan mungkin meningkatkan tanggapan kekebalan terhadap vaksinasi.
Namun, jika kamu baru konsumsi makan makanan sehat pada pagi hari sebelum vaksin, masih diragukan dampaknya terhadap efektivitas vaksin.
- Minum Banyak Cairan
Dokter setuju bahwa tetap cukup terhidrasi sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin COVID-19 sangat penting.
Jika seseorang cukup cairan, baik dari minum air putih atau makanan tinggi kadar air, tubuh akan berada dalam performa yang paling baik.
Jadi, sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin, disarankan untuk minum banyak cairan.
Konsumsi juga makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan sup berbasis kaldu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
CDC juga merekomendasikan minum cairan setelah vaksin, terutama jika kamu mengalami demam.
Hal yang Perlu Dihindari Selama Vaksin COVID-19
Selain makanan di atas, ada juga beberapa saran selama vaksin COVID-19, antara lain:
- Jangan Vaksin dengan Perut Kosong
Tidak perlu berpuasa malam sebelum vaksin, sebab ini bisa membuat kamu pusing dan lebih mungkin pingsan jika kamu mengalami reaksi setelah vaksin.
Sebelum datang ke lokasi vaksin, pastikan sudah sarapan seperti yogurt dan buah, telur dan buah atau sarapan sehat lainnya.
- Alkohol
Saat ini memang tidak ada bukti bahwa minum alkohol akan membuat vaksinasi COVID-19 kurang efektif.
Juga tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 tidak aman bagi individu yang mengonsumsi alkohol.
Namun, CDC dan dokter menyarankan untuk menghindari alkohol sehari sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin karena alkohol menekan sistem kekebalan tubuh dan dapat membuat dehidrasi.
- Jangan Begadang atau Tidur Terlalu Larut Saat Hendak Vaksin COVID-19
Sebelum vaksin, pastikan kamu mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
Tidur malam yang cukup sebelum vaksinasi sangat penting dan mungkin lebih penting daripada apa pun yang dikonsumsi pagi itu.
Sebab tidur malam yang buruk dapat mengurangi fungsi kekebalan sebanyak 70 persen.
Tubuh menggunakan tidur untuk membangun kembali pertahanannya, dan kurang tidur bisa menekan sistem kekebalan tubuh. (*)