Ia bilang, saat ini penyaluran kredit perbankan untuk UMKM baru mencapai 20 persen.
Pemerintah pun menargerkan porsi kredit perbankan buat UMKM bisa mencapai 30 persen di tahun 2024.
Selain itu, pemerintah akan menaikkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) dari yang sebelumnya hanya bisa mencapai Rp 500 juta, menjadi bisa sebesar Rp 20 miliar.
Teten bilang, ini merupakan bagian dari program KUR khusus yang masih dalam pembahasan.
"KUR khusus itu agar program UMKM naik kelas bisa didukung pula dengan pembiayaan. Ini masih di garap mengenai KUR khusus ini," kata Teten.
Upaya mengembangkan UMKM, lanjutnya, akan dilakukan pula dengan program kewirausahaan.
Teten mengatakan, pemerintah tengah menggodok Perpres Kewirausahaan untuk menghasilkan wirausaha yang berdaya saing.
• Jadwal Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka dan Cara Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 19
Menurutnya, dari sebanyak 65 juta UMKM di Indonesia, hanya 3,47 persen UMKM yang tergolong berkelas yakni memiliki kapasitas produksi yang memadai dan berdaya saing.
Padahal perlu minimal 4 persen UMKM yang berkelas untuk Indonesia bisa jadi negara maju.
"Maka dengan kewirausahaan dan KUR tadi diharapkan kita bisa melahirkan UMKM masa depan yang punya kapasitas produksi dan punya produk yang bersaing di global."
"Jadi mencetak dari eksisting sekarang dan dari anak-anak muda dengan pendidikan lebih baik," pungkas Teten.