TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - "Hem..." Begitulah ekspresi pertama saat menikmati temet Kak Mey. Temet atau kerupuk basah merupakan satu diantara makanan ataupun kuliner khas dari Kapuas Hulu Provinsi Kalbar.
Umumnya, temet atau kerupuk basah yang berbahan dasar ikan ini berbentuk lonjong memanjang dengan panjang sekitar 15 cm dan diameter 2 cm.
Temet umumnya bisa dinikmati dengan dua cara, yakni dikukus dan digoreng. Temet juga akan semakin enak dinikmati dengan sambal yang dipadukan dengan kacang.
Untuk pecinta ikan dengan bentuk yang belum sepenuhnya belum berbentuk olahan kerupuk basah, layak untuk mencoba temet Kak Mey.
• PROMO MAKANAN Hari Ini 13 Agustus 2021, McD KFC Dunkin Donuts Chatime BreadTalk Texas Chicken A&W
Hal ini karena temet yang dihadirkan oleh Syf Meyriza Azzaniah agak berbeda dengan kebanyakan. Kak Mey, sapaan akrabnya mempopulerkan temet miliknya dengan lemak ikan didalam temet.
Temet yang menjadi unggulannya pun dibentuk agak melebar tidak seperti biasanya, didalamnya diisi dengan daging ikan patin. Saat dibelah, temet yang telah dikukus itu pun menggugah selera.
(Simak berita terbaru dari Pontianak)
Awal cerita wanita berhidung mancung ini memasarkan temet pasca menikah dengan pujaan hatinya yang merupakan warga Kapuas Hulu. Di Kapuas Hulu itulah Mey mencoba berbagai varian kerupuk basah atau temet.
Ia pun berinisiatif untuk memasarkannya ke Kota Pontianak. Bersama sang adik, Syf Meyfira Nazlia Fuadah.
"Temet kita ini blasteran Kapuas Hulu Pontianak," ujarnya.
"Temet ini sudah melalui berbagai resep, ganti-ganti ikan, dari belida, baong, toman, tapah hinggalah saya menemukan ikan patin, ikan patin yang sesuai dengan temet ingin saya pasarkan," timpal dia.
Memulai usahanya, Kak Mey pun mulai menawarkan temetnya dengan seorang youtuber asal Pontianak untuk direview.
Hasil review itulah membuat temet Kak Mey berkembang pesat, dari pernah diundang Sandiaga Salahuddin Uno hingga kini sudah mempunyai berbagai gerai di Kota Pontianak.
Tak ayal, sekarang perminggunya untuk sekali produksi bisa hingga dengan 70 kg. Dari 70 kg itu dibuat temet dengan varian harga temet belemak Rp. 25 ribu dan temet biasa Rp. 10 ribu.
"Temet kita memang lemaknya banyak sekali, itulah yang membedakannya, ada lima lapis. Awalnya 5 kg, 10 kg, sampailah sekarang," jelasnya.