Idul Adha

Khutbah Idul Adha 2021 Tema Berkurban di Masa Pandemi ! Ditulis Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

Editor: Jimmi Abraham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Idul Adha.

Meski hidup di masa pandemi terasa berat, bagi yang berkemampuan jangan berat untuk tetap berkurban sebagai panggilan jiwa Islami yang pasrah dan berharap anugerah Allah.

Keikhlasan dan kesabaran dalam berkurban melambangkan ketakwaan.

Jangan merasa sudah bertakwa kalau masih berat berkurban dengan seekor hewan kurban.

Allah berfirman dalam Al-Quran:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ – ٣٧

Artinya: "Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-Hajj/22: 37).

Berkurban hewan kurban wujud ketakwaan. Muslim yang beridul-adha dan berkurban dengan ikhlas berarti dirinya naik derajat menjadi 'al-muttaquun,' yakni orang-oran yang bertakwa.

Takwa adalah puncak segala keutamaan diri setiap muslim dan mukmin dalam menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta menunaikan segala kebaikan hidup yang harmonis antara habluminallah dan habluminannas.

Bukankah setiap muslim ingin dimuliakan dan ditinggikan derajatnya di hadapan Allah?

Orang bertakwa itulah yang derajatnya ditinggiikan Allah sebagai insan mulia.

Kaum Musilim Rahimakumullah

Di era pandemi Covid-19 yang sangat berat saat ini jiwa berkurban sangat tepat untuk dikembangkan dalam berbagai kebajikan.
Menegakkan disiplin protokol kesehatan, peduli terhadap sesama yang berkekurangan, membantu meringankan para dokter dan tenaga kesehatan, serta mengembangkan kebersamaan dalam mengatasi pandemi merupakan bukti kaum muslimin mempraktikkan jiwa berkurban dalam kehidupan nyata.

Termasuk membagikan daging kurban bagi saudara-saudara kita yang sangat memerlukan.

Esensi kurban ialah menebar kebaikan yang tulus dan bermakna.

Pada suatu kali Nabi Muhamamad ditanya: "Wahai Rasulullah SAW, apakah kurban itu?" Rasulullah menjawab: "Kurban adalah sunahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim." Mereka bertanya: "Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan kurban itu?" Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan." Mereka bertanya lagi: "Kalau bulu-bulunya?" Rasulullah menjawab: "Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan." (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

Halaman
1234

Berita Terkini