TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Untuk anda yang sedang mencari data vaksinasi Covid-19, anda bisa menggunakan aplikasi P-Care Vaksinasi dari BPJS Kesehatan.
Aplikasi P-Care Vaksinasi merupakan bagian terintegrasi dari Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19.
Aplikasi ini mendukung pendataan sasaran, proses registrasi dan verifikasi sasaran penerima vaksin, screening status kesehatan, penentuan lokasi dan jadwal vaksinasi, penentuan alokasi serta monitoring logistik vaksin, dan pencatatan hasil pemberian/pelayanan vaksinasi.
Melalui fitur tersebut, P-Care Vaksinasi diharapkan dapat memberi kemudahan dalam pelaksanaan pelayanan vaksinasi oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas, Klinik Pratama, dan Dokter Praktik Mandiri.
“FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sudah sangat familiar dalam penggunaan P-Care. Kita harap dukungan ini akan memperlancar proses pemberian vaksin, data penerima valid, dan dalam hal pelaporan akan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik, serta dapat dipantau secara realtime,” kata Direktur Utama BPJS kesehatan, Fachmi Idris dikutip dari laman resmi BPJS Kesehatan.
(Update berita nasional, internasional dan lainnya ? Baca disini)
Aplikasi P-Care memang diperuntukkan bagi fasilitas kesehatan, bukan individu masyarakat.
Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf.
"P-Care itu untuk FKTP, (digunakan oleh) FKTP untuk melayani (masyarakat), bukan untuk (digunakan) masyarakat," kata Iqbal saat dihubungi Selasa 18 Mei 2021.
• WHO Kritik Vaksin Berbayar Kimia Farma! Ann Lindstrand Nilai Vaksin Gotong Royong Berbayar Tak Tepat
Apa Fungsi P-Care ?
Masih dikutip dari laman resmi BPJS Kesehatan, fungsi aplikasi P-Care adalah untuk membaca sumber data terkait dengan vaksinasi Covid-19.
Data hasil input P-Care Vaksinasi akan terintegrasi pada tabulasi dan dashboard Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Sejauh ini, Iqbal menyebut sosialisasi telah dilakukan hingga ke tingkat daerah, BPJS kesehatan bekerja sama dengan dinas-dinas kesehatan.
"Sosialisasi ke FKTP sudah dilakukan, baik secara terpusat atau dari BPJS daerah-daerah kerja sama dengan dinas kesehatan-dinas kesehatan setempat, karena ini kerja bersama," jelas dia.
1.041.400 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba di Indonesia
Sebanyak 1.041.400 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (16/7/2021) pagi. Ini merupakan kedatangan vaksin ke-26 yang diterima Indonesia.
"Hari ini kita kembali menerima kedatangan vaksin tahap ke-26 berjumlah 1.041.400 dosis vaksin jadi dari AstraZeneca. Total vaksin yang telah kita terima hingga pagi ini adalah 141.315.880 dosis vaksin," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi, dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Oscar menuturkan, vaksin yang diterima pagi ini merupakan bagian dari perjanjian bilateral antara produsen AstraZeneca dan pemerintah Indonesia.
Ia mengatakan, pemerintah mengucapkan terima kasih kepada pihak AstraZeneca yang telah membantu masyarakat Indonesia untuk memperoleh vaksin.
"Serta kepada seluruh pihak yang telah membantu memperlancar kedatangan dan pendistribusian vaksin-vaksin yang kita peroleh dari seluruh pelosok provinsi di Indonesia," ungkapnya dikutip tribunpontianak.co.id dari Kompas.com dalam artikel berjudul Indonesia Kembali Terima 1.041.400 Dosis Vaksin AstraZeneca.
"Tentu saja kita patut bersyukur dengan kehadiran vaksin ini kita dapat terus mempercepat dan memperluas program vaksinasi agar dapat memperoleh target 2 juta vaksin per hari, terutama di bulan Agustus," lanjut Oscar.
Menurutnya, percepatan vaksinasi juga sangat penting dalam rangka kita untuk menurunkan laju penyebaran virus corona yang saat ini tengah meningkat.
Dia pun mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tentang pentingnya vaksinasi.
Sebab, ia menuturkan, setelah menerima dua dosis vaksinasi, tubuh akan terlindungi dengan baik.
"Meskipun dalam hal ini barangkali terpapar tapi gejalanya tentunya akan ringan dan risiko daripada kefatalan akan kita minimalisasi dengan adanya vaksinasi yang kita laksanakan ini," katanya.
"Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang sudah ada. Mari segerakan vaksinasi untuk percepatan menuju kekebalan kelompok," tambah Oscar.
Adapun, pemerintah melaporkan jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 15.810.099 orang (7,59 persen), pada Kamis 15 Juli 2021.
Sementara jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 39.628.149 orang (19,03 persen).
Program vaksinasi pemerintah ini sudah masuk tahap ketiga yang menyasar kelompok masyarakat kategori tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum, dan anak usia 12-17 tahun.
Pada tahap ketiga ini, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang sebagai sasaran vaksinasi Covid-19.
(*)