Khazanah Islam

Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Juli 2021 ? Kapan Puasa Ayyamul Bidh Dimulai dan Arti Puasa Ayyamul Bidh

Penulis: Madrosid
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puasa ayyamul bidh selama 3 hari tiap bulan di pertengahan bulan Hijriah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejumlah amalan puasa sunnah bisa dilakukan setiap minggu hingga setiap bulan.

Bagi yang belum tahu artikel ini akan mengupas apa saja jenis puasa sunnah yang bisa dilakukan.

Untuk puasa sunnah mingguan ada puasa Senin Kamis sedangkan untuk Puasa bulanan itu ada Ayyamul Bidh.

Apa puasa Ayyamul Bidh, puasa ayyamul bidh adalah puasa yang dilaksanakan selama 3 hari pada pertengahan tiap bulan hijriah.

Biasanya pada tanggal 13, 14, 15 pada penanggalan Hijriah.

Namun untuk bulan Dzulhijah ini puasa Ayyamul Bidh tidak lagi 3 hari lantaran pada tanggal 11 sampai 13 merupakan hari Tasyrik.

Sehingga bagi yang hendak melaksanakan puasa ayyamul bidh bisa melaksanakannya mulai tanggal 14-15 yakni tanggal 24 dan 25 Juli 2021.

Puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan yang sayang dilewatkan.

(Update informasi lain seputar puasa sunnah di sini)

NIAT Puasa Ayyamul Bidh 2021 & Puasa Sunnah yang Dilaksanakan Enam Hari Setelah Hari Raya Idul Fitri

Bagi kamu yang berniat melaksanakan ibadah puasa Ayyamul Bidh, artikel ini akan mengulas terkait pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh.

Niat Puasa Ayyamul Bidh 2021

Puasa Ayyamul Bidh pada Dzulhijjah 1442 H tahun jatuh pada hari Sabtu - Minggu 24-25 Juli 2021 selama tiga hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Latim: Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala.

Artinya:

"Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

1. Bernilai Sama Seperti Puasa Sepanjang Masa

Puasa ayyamul bidh ini memiliki nilai besar, dengan puasa 3 hari tiap bulannya sama dengan puasa sepanjang masa.

Sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)" (Mutafaq alaih).

Abu Dzar pernah diberi anjuran oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa ini, sambil mengingatkan akan pahala yang didapatkan, yaitu seperti puasa terus-menerus dalam hidupnya.

Sebagaimana cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini:

"Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga kali di setiap bulan yakni pada hari-hari cemerlang: tanggal 13 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).

2. Wasiat Rasulullah

Umat Islam adalah umat kesayangan Allah dan juga kesayangan Rasulullah SAW.

Betapa banyak bentuk kasih sayang Rasulullah SAW pada umat Muslim berupa petunjuk dan anjuran menuju kebaikan.

Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata:

"Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur."

Kedua orang sahabat Rasulullah tersebut diberi wasiat demikian, demi kebahagiaan mereka.

Tentu saja pesan itu tak hanya berlaku bagi mereka berdua.

Pesan tersebut juga berlaku bagi semua umat Islam.

Seakan-akan beliau bersabda:

"Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa 3 hari dalam sebulan, shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur."

Seakan-akan beliau menyatakan bahwa dengan melaksanakan ketiga hal tersebut, akan banyak keutamaan dan keuntungan yang akan kita dapatkan.

Tentu saja yang bisa merasakan hanyalah mereka yang menjalankannya.

Ingat pula pesan Rasulullah SAW kepada Abu Qatadah bin Milhan ra:

"Adalah Rasulullah SAW menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13. 14 dan 15 setiap bulan." (HR. Abu Daud).

3. Kebiasaan Rasulullah

Rasulullah SAW tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan.

Namun, Rasulullah SAW juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Suatu bentuk akhlak rasulullah juga dalam memerikan memerintahkan sesuatu langsung memberi contoh.

Selaku umat Nabi Muhammad Rasulullah SAW sudah sepantas kita mengikuti jejaknya.

(*)

Berita Terkini