“Akhirnya kita fasilitasi sampai full pendaftarnya. Jadi dia memang orang Pontianak dan ibunya hanya sebagai buruh dan dia terkendala dalam pendaftaran,” ujar Fatma.
Disidk Provinsi Kalbar bersama Ombudsman Provinsi Kalbar sejauh ini juga terus berkomunikasi untuk mengawal dalam pendaftaran PPDB SMA/SMK Se-Kalbar. “Jadi sejauh ini tidak ada keluhan lagi terkait siswa yang mau mendaftar yang tidak bisa masuk ke website seperti pada hari pertama kemarin,” katanya.
Membeludak
Pendaftar di beberapa sekolah negeri di ibukota kabupaten memang membeludak. Contohnya di SMAN 1 Sintang, dari kuota 249 siswa, jumlah pendaftar hingga Selasa pagi sebanyak 433 orang atau kelebihan sebanyak 184 orang.
"Terkahir data tadi pagi 433 orang yang mendaftar. Kita tidak tahu yang sekarang, hari ini terakhir sampai pukul 24.00 WIB. Masih ada kesempatan untuk mendaftar, apakah jumlah itu bertambah terus atau tetap kita belum bisa pastikan. Kuota SMAN 1, daya tampung 249," jelas Humas PPDB SMAN 1 Sintang, Andi, Selasa.
Menurut Andi, jumlah pelamar PPDB di SMAN 1 Sintang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. "Antusias pelamar, naik 5 persen. Dibandingkan tahun lalu, tahun ini jauh lebih banyak, kita tidak tahu faktornya," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, secara keseluruhan proses pendaftaran berbasis online dipastikan berjalan lancar, meski ada sedikit hambatan di hari pertama. Kendala lainya, sebagian masyarakat masih minim pengetahuan soal tata cara pendaftaran sekolah melalui online.
Hal ini, diakuinya sudah diperkirakan oleh panitia PPDB, sehingga jauh hari pihak sekolah sudah mempersiapkan tempat dan operator di sekolah untuk membantu calon pelamar.
"Hambatan peserta kadang kemapuan dalam mengakaes internet kurang. Ada yang datang ke sekolah, dia menganggap sudah selesai pendaftaran online, padahal belum. Soalnya, tahapan pendaftaran ada banyak," kata Andi.
Lebih lanjut, Operator PPDB Online SMAN 1 Sintang, Ade Indra menjelaskan, pihak sekolah banyak menerima laporan dari masyarakat yang mengeluhkan sulitnya mengakses website pada hari pertama.
"Kendala hanya di awal. Kita terima keluhan dari peserta, ada yang susah akses. Karena memang se-Kalbar mengakses link yang sama, sehingga agak sulit mengaksesnya. Itu hal biasa, wajar karena satu server dikeroyok ramai-ramai. Tapi setelah dua hari, alhamdulilah lancar tidak ada hambatan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sanggau, Amin Kusasi menyebutkan kuota siswa di sekolahnya ada 288 orang. Sedangkan, jumlah pendaftar hingga Selasa sore sekira 300-an lebih.
"Jadi, hari ini (kemarin-red) terakhir pendaftaran sampai nanti malam pukul 23.59 WIB. Dan, pengumuman serentak secara online tanggal 3 Juli 2021," jelasnya.
Ia menyampaikan, kendala PPDB online yang dialami pendaftar terjadi pada hari pertama. “Kendala masalah aplikasi. Yang bisa selesaikan masalahnya hanya pengembang aplikasi di Disdikbud Kalbar. Kami hanya bisa menginformasikan masalah kepada pendaftar dan memberi bantuan kepada pendaftar yang mengalami kesulitan terutama cara scan berkas serta menguploadnya," katanya.
Kendala lainnya dijelaskan, awalnya pendaftar membuat akun menggunakan email di web tersebut. Kemudian, ada konfirmasi dan validasi akun yang dikirim melalui email pendaftar.
"Di sini agak lama bahkan ada yang tidak mendapat konfirmasi di email-nya. Lalu langkah ini akhirnya dihapus oleh sistem, dan tidak perlu pakai konfirmasi email," katanya.