TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Institut Agama Islami Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (IAIS) Sambas melaksanakan Dies Natalis ke-15. Kegiatan itu dilaksanakan di aula utama IAIS Sambas.
Dihadapan Bupati Sambas, Satono dan Ketua DPRD Kabupaten Sambas, H Abu Bakar. Rektor IAIS Sambas, Dr H Jamiad Akadol mengatakan hadirnya Perguruan Tinggi di Kabupaten Sambas sangat membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sambas.
Dia menjelaskan, hadirnya perguruan tinggi di tingkat Kabupaten sangat penting. Hal ini kata dia, dapat dilihat dari semenjak perpindahan ibu kota Kabupaten Sambas dari Singkawang, ke Sambas IPM Kabupaten Sambas di tingkat provinsi terjun bebas.
"Alhamdulillah dengan waktu relatif singkat Sambas berkembang pesat, sehingga pada 2006 kita disetujui menjadi STIT dan pada tahun 2010 menjadi STAI kemudian pada tahun 2014 menjadi Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin dan merupakan Institut pertama di Kalimantan," ujarnya, Selasa 22 Juni 2021.
• Sidak Pelayanan di Puskesmas Selakau, Ini Harapan Wakil Bupati Sambas Fahrurrofi
Dalam waktu singkat itu, IAIS Sambas kata Jamiad, juga bisa menghadirkan penyelenggaraan pendidikan strata-II/S2. Dan untuk tingkat swasta kata dia, baru IAIS Sambas yang mengadakannya.
"Untuk tingkat swasta IAIS Sambas kita adalah yang pertama menyelenggarakan S2 sehingga kita menjadi percontohan di Kalimantan," tuturnya.
Namun demikian, di tengah pandemi Covid-19. Kampus juga merasakan dampak yang luar biasa. Kata dia, banyak kendala yang dihadapi oleh kampus IAIS Sambas.
Dan salah satunya adalah kata dia, terkait dengan minat untuk kuliah masyarakat Sambas yang terkendala, dan bahkan untuk dunia perkuliahan juga terdampak.
"Sehingga dengan kondisi ini kami agak kesulitan untuk berkembang dengan baik. Namun saya yakin dengan bantuan Pemkab Sambas berkeyakinan IPM kita akan melonjak naik," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)