Baca tanpa iklan
1. Tahap pertama, seluruh jawaban benar akan diberi skor 1 poin, dan skor 0 untuk yang tidak dijawab.
2. Tahap kedua, pendekatan teori respons butir (Item Response Theory) akan dilakukan. Setiap soal yang benar akan dianalisis kembali karakteristiknya dengan melihat kesulitannya dibanding soal lainnya.
3. Tahap ketiga, karakteristik tiap soal yang didapatkan di tahap dua akan dipakai untuk menghitung skor peserta. Soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding yang lain.
Maka dengan menghitung rata-rata nilai UTBK, kamu dapat memprediksi apakah lolos seleksi mandiri atau tidak.
1. Memilah antara nilai TPS dan TKA. Karena kegunaanya akan berbeda-beda nantinya.
2, Untuk menghitung rata-rata TPS, jumlahkan semua nilai subtes di TPS dan bagi dengan 4.
3. Untuk menghitung rata-rata TKA, jumlahkan semua nilai subtest TKA dan bagi dengan 4.
Mengapa tidak menggunakan 60%(rerata TPS) + 40%(rerata TKA) untuk rerata secara keseluruhan?
Hal ini lantaran kita tidak tau penilaian masing-masing kampus apakah menggunakan kombinasi perbandingan persentase TPS dan TKA apakah menggunakan sebesar 60:40; 50:50; atau bahkan 70:30.
Hal yang harus diperhatikan adalah penilaian UTBK ini menggunakan sistem IRT (Item response theory), yaitu apabila soal dianggap sulit maka akan mendapatkan poin yang besar apabila benar serta sebaliknya.
Bagaimana bisa memahami nilai UTBK untuk memprediksi peluang lolos seleksi mandiri?
1. Cek 2 nilai tertinggi di TPS dan 2 nilai tertinggi di TKA.
2. Cocokkan dengan jurusan yang kamu pilih saat SBMPTN.
3. Apakah pilihanmu membutuhkan 2 nilai tertinggi tersebut sebagai prioritas?
4. Carilah nilai temanmu yang nilainya hampir sama, apakah dia masuk dijurusan dan PTN apa?
5. Tanyakan rata-rata masing-masing antara TPS dan TKA.
6. Tanyakan lolos di prodi dan PTN apa.