TRIBUNONTIANAK.CO.ID- Doa merupakan suatu amalan yang sangat dianjurkan bagi manusia untuk memohon sesuatu kepada sang Khalik Yang Maha Esa.
Menjalani kehidupan di dunia ini, semua manusia sangat ingin sekali merasakan kebahagiaan, Tak ada duka dan derita.
Namun, pada kenyataannya hidup itu tidak semudah yang kita bayangkan. Kadang gembira, kemudian ditimpa kesedihan.
Kadang berada dalam kemudahan dan kadangberada dalam kesulitan.
Tatkala manusia berada di dalam kesulitan, seringkali kita mendapati manusia berkeluh kesah kepada manusia yang lainnya agar bisa mengatasi apa yang menjadi permasalahan hidupnya, meminta-minta dan merendahkan dirinya di hadapan manusia agar dapat membantunya.
[Update Doa-doa dan Amalan Lainnya Disini]
Baca juga: Anjuran Berdoa Saat Mendapatkan Firasat Buruk, Berikut Doa Menolak Firasat Buruk
Sebagian dari mereka ada yang bisa membantu dan pula ada yang tidak bisa membantu karena keterbatasannya.
Mereka yang kiranya tidak bisa membantu dengan bantuan yang nyata, biasanya hanya bisa memberi saran dan mengingatkan kita agar kita berdo’a kepada Allah.
‘Wahai Fulan,berdo’alah kepada Allah, agar dimudahkan semua urusanmu’. Pertanyaannya, “Kenapa aku harus berdo’a kepada Allah?”
Allah tidak membiarkan manusia berada dalam kebingungan dan kecemasan pada saat menghadapi permasalahan hidupnya di dunia.
Dan manusia sangat membutuhkan sandaran, tempat ia mengadukan nasib, tempat ia mengeluhkan keluh kesahnya, hanya kepada pemegang kekuasaan yang tak terkalahkan keperkasaanNya, yang mengatur hidup kehidupan manusia dan segenap mahluk yang ada di alam inilah mereka mengaduh, Dialah Allah Azza wa Jalla.
Do’a tidak semata-mata dimaksudkan untuk memohon pertolongan kepada Allah untuk melepaskan diri dari kesulitan dan penderitaan.
Do’a juga dimaksudkan sebagai sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya agar dapat melakukan segala tugas yang dipikulnya dengan baik dan menggembirakan dirinya.
Baca juga: LINK TWIBBON Penilaian Akhir Tahun Sekaligus Doa Belajar Lancar UAS dan PAS
Jadi, manusia tidak mampu bersandar pada dirinya sendiri atau bantuan sesama manusia, sebab rintangan yang dihadapinya jauh lebih besar dari pada kekuatan yang dimiliki dirinya dan manusia lainnya.
Dalam keadaan ini manusia menyandarkan segalanya pada rahmat dan pertolongan Allah, dan bentuk penyandaran ini dengan berdo’a, di sini do’a bukanlah merupakan kepentingan Allah, melainkan kepentingan manusia sendiri agar dirinya memperoleh kemampuan dalam mengatasi problem dan meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan problem yang dihadapinya.
Dikutip dari Yufidia, berikut ini amalan doa masuk desa atau kota:
Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis dan Doa Buka Puasa Lengkap dengan Keutamaannya
Doa Masuk Desa atau Kota
Arab:
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ،
وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ،
وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ،
وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ
وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا
Latin:
ALLAAHUMMA ROBBAS-SAMAAWAATIS-SAB’I WA MAA AZHLALNA
WA ROBBAL-ARDHIINAS-SAB’I WA MAA AQLALNA
WA ROBBASY-SYAYAATHIINA WA MAA ADHLALNA
WA ROBBAR-RIYAAHI WA MAA DZAROINA
Baca juga: Doa Pendek Pengganti Doa Qunut yang Tidak Hafal Supaya Tetap Dapat Keutamaan Membaca Qunut
AS-ALUKA KHOIRO HAADZIHIL QORYATI
WA KHOIRO AHLIHAA WA KHOIRO MAA FIIHAA
WA A’UUDZUBIKA MIN SYARRIHAA
WA SYARRI AHLIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA
Artinya:
“Ya Allah, Rabb tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Rabb penguasa tujuh bumi dan apa yang di permukaannya, Rabb yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Rabb yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya.
Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.”
HR. Al-Hakim (*)