TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan bahwa ada lima kabupaten di Kalbar yang tingkat capaian vaksinasi lansia masih rendah.
Kelima Kabupaten yang capaian vaksinasi lansianya masih rendah adalah Kabupaten Kayong Utara baru mencapai 0,31 persen, Kabupaten Sekadau 0,32 persen, Kubu Raya 0,62 persen, Melawi 0,71 persen , Kapuas Hulu 0,83 persen.
“Kelima daerah ini perlu kami ingatkan kembali. Saya harap lima kabupaten ini agar dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan vaksinasi lansia,”ujar Harisson, Rabu 1 Juni 2021.
Harisson mengatakan seperti di ketahui lansia ini adalah kelompok usia paling beresiko terhadap virus covid-19.
Baca juga: Kabupaten Melawi Zona Merah, Midji Minta Bupati Melawi Kerja Secara Maksimal Jangan Takut Disorot
Dimana dari total kasus kematian di Kalbar, 60 persen diantaranya adalah kasus kematian yang terjadi pada lansia yang dinyatakan kasus positif disertai komorbid.
“Saya berharap satgas kabupaten kota mempercepat vaksinasi terhadap lansia jangan kawatir terhadap distribusi vaksin. Kemenkes sudah menjamin bahwa akan segera memberikan vaksin kepada kabupaten kota yang stok vaksinnya kurang,”ujar Harisson.
(Updte Informasi Seputar Kota Pontianak)
Dikatakannya bahwa melalui aplikasi Smile akan terlihat berapa stok vaksin di daerah, dan laju pelaksanan vaksinasi dalam setiap minggu.
“Jadi itu semua akan ketahuan melalui Aplikasi Smile. Maka dari itu kalau ada vaksin jangan ditahan langsung diberikan terhadap vaksinasi pertama, jangan disimpan untuk stok vaksinasi kedua,”ujarnya.
Harisson mengatakan untuk capaian Vaksinasi lansia pertama Se- Kalbar baru mencapai 4,72 persen dari sasaran vaksinasi lansia Se-Kalbar mencapai 407.885 orang.
Baca juga: Tutup Oprasional Posko di Sepulut, Wakil Bupati Sudiyanto Pesankan Agar Selalu Jaga Kekompakan
Dikatakannya vaksinasi lansia dibeberapa daerah masih rendah, padahal Lansia adalah kelompok yang paling berisiko setelah nakes terhadap kemungkinan tertular virus corona.
“Lansia adalah kelompok umur yang paling berisiko terhadap kematian bila terpapar covid-19, apalagi bila mereka mempunyai komorbid,”ujar Sutarmidji kemarin.
Untuk itu, Harisson mengatakan seharusnya 5 Kabupaten di Kalbar yang masih rendah capaian vaksinasi lansia untuk lebih giat dalam melaksanakan vaksinasi terhadap lansia.
“Sekitar 60 persen kasus fatal atau meninggal karena menderita covid-19 adalah dari kelompok lansia,”ucapnya.
Ia mengingatkan bahwa tidak ada istilah vaksin kurang, Kemenkes sudah menjamin ketersediaan vaksin.
“Distribusi vaksin ke Kabupaten kota dari Kemenkes tergantung pada laporan laju pelaksanaan vaksinasi dan berapa stok yang tersedia di Kabupaten Kota tersebut,” ujarnya.
Baca juga: INFO TERBARU Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Sambas Tembus 531 Kasus
Bila laju pelaksanaan vaksinasi lambat dan stok yang dilaporkan dalam aplikasi SMILE masih banyak otomatis Kemenkes tidak akan mendistribusikan vaksin ke kabupaten kota tersebut.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta bagi daerah yang sudah memiliki ketersediaan Vaksin untuk dapat disuntik.
“Seharusnya semuanya disuntik, tapi ini ada yang sebagian di tahan untuk sebagian suntikan kedua, harusnya kalau sudah ada vaksin suntik saja semuanya. Lalu setelah itu kita minta lagi ke pusat untuk vaksin kedua,”ujarnya
Gubernur Sutarmidji mengatakan suruh meminta agar pola tersebut diubah tidak vaksinasi lansia tidak berjalan lama.
“Memang semuanya tergantung vaksin yang dikirim ke kita. Tapi untuk capaian vaksin saya rasa cukup baik kecuali lansia di beberapa daerah,” pungkasnya. (*)