Bahayakah Lihat Blood Moon dengan Mata Telanjang? Apa yang Terjadi Jika Gerhana Bulan Total

Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerhana Bulan Total - Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena astronomi GBT, pada Rabu 26 Mei 2021 petang mulai sekitar pukul 18.18 WIB.

Tetapi ketika udara cukup pekat polusinya dan di tempat tersebut terjadi polusi cahaya, bayangan bumi yang dimasukin bulan akan berwarna agak jingga.

Lalu ketika gerhana bulan, bintang-bintang yang selama ini redup (karena interferensi cahaya bulan) akan terlihat lebih terang.

"Itu karena sumber interferensinya, yakni bulan, menjadi temaram ketika gerhana," kata Andi.

Baca juga: PENAMPAKAN Gerhana Bulan Merah Sedang Berlangsung, Bahayakah Melihat Gerhana dengan Mata Telanjang?

Pasang surut air laut

Di sisi lain, dampak gerhana bulan terhadap laut menurut Andi adalah adanya pasang surut air laut yang lebih besar daripada biasanya.

Meskipun demikian dia mengatakan, ketinggian air masih batas aman, yaitu tidak sampai puluhan atau belasan meter.

Terkait dampaknya pada iklim seperti udara dingin dia mengatakan tidak ada dampaknya yang berarti.

"Kalau sepengamatan saya, (perubahan iklim) hanya terjadi ketika gerhana matahari. Untuk gerhana bulan tidak pengaruh apa-apa ke iklim," ujarnya.

Supermoon

Andi juga mengatakan, Gerhana Bulan Total bisa terjadi berbarengan dengan beberapa fenomena, salah satunya Supermoon.

"Kalau mau disangkutkan dengan supermoon, nanti ada lagi 2037," ungkap Andi.

Sementara itu beberapa Gerhana Bulan Total bertepatan dengan perayaan Waisak, yaitu pada 2040, 2050, 2069, dan 2071.

Ada juga Gerhana Bulan Total yang bertepatan dengan Supermoon dan Waisak.

Itu diperkirakan akan terjadi pada 2199, 2217, dan 2394.

Pada tahun 2003 silam gerhana bulan juga bersamaan dengan Waisak, namun di Indonesia tidak bisa mengamati karena detik-detik Waisaknya siang hari.

Baca juga: LIVE FACEBOOK dan LIVE YOUTUBE Detik-detik Blood Moon di Pontianak dan Indonesia

Halaman
1234

Berita Terkini