TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Segala puji hanya bagi Allah SWT, umat Islam memasuki penghujung bulan Ramadhan 2021.
Pada Jumat 7 Mei 2021, umat Islam menjalankan puasa Ramadhan ke 25 atau 25 Ramadhan 1442 Hijriyah.
Sedangkan malam nanti Jumat 7 Mei 2021, umat Islam menjalankan tarawih malam ke 26.
Tetap semangat beribadah, semoga kita mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan.
Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Alquran.
Di dalam Alquran, Lailatul Qadar digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Lailatul Qadar juga diperingati sebagai malam diturunkannya Alquran.
Tentunya, malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dirindukan dan didambakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar Arab dan Artinya serta Niat Shalat Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadhan
Baca juga: Surah Al-Qadr Arab , Latin dan Artinya ! Surat yang Dibaca saat Malam Lailatul Qadar Ramadhan
Malam Lailatul Qadar biasanya akan muncul pada malam-malam saat Bulan Puasa atau Bulan Ramadhan.
Jika mendapati malam Lailatul Qadar, maka keberkahan yang besar akan diberikan.
Bahkan, pengampunan akan dosa yang telah dilakukan bisa diberikan oleh Yang Maha Kuasa.
Itulah kenapa meningkatkan ibadah sangat penting agar mendapatkan berkah malam seribu bulan.
Nah, turunnya malam seribu bulan itu tidak dijelaskan kapan.
Namun, selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, keberkahan itu akan muncul.
Ada dua doa yang sering diucapkan oleh Rasulullah saat bulan Ramadhan khususnya 10 hari terakhir untuk mendapatkan keberkahan.
Berikut dua doa di malam lailatul qadar yang bisa kamu baca :
Doa pertama
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.”
Artinya : Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.
Doa kedua
Doa kedua adalah doa sapu jagad yang juga sering diucapkan oleh Rasulullah saat bulan Ramadhan.
Doa itu berbunyi:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.”
Artinya : Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan akhirat serta peliharalah kami dari siksa api neraka.
Mendapatkan malam Lailatul Qadar memang tidak mudah, karena tidak semua orang mendapatkannya.
Dibutuhkan usaha yang tidak kenal lelah untuk selalu meningkatkan ibadah terutama di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana yang dipraktikan Rasulullah SAW.
Agar mendapatkan keutamaan lailatul qadar, maka hendaknya memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan.
Pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, terdapat sebuah keistimewaan di dalamnya, yaitu adanya satu malam istimewa di antara 10 hari terakhir yang jika umat muslim beribadah dengan sungguh-sungguh maka itu lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan.
Malam yang istimewa itu dikenal dengan istilah malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang tepat bagi umat muslim untuk memohon ampunan kepada Allah SWT di 10 hari terakhir.
Setiap umat muslim berharap mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadar.
Kemudian bagaimana cara mendapatkan malam Lailatul Qadar ?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut berbagai cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar :
1. Bangun di Malam Hari
Rasulullah SAW bersabda,”Barang siapa yang melakukan shalat Isya’ berjamaah, seolah-olah ia berqiyam (bangun malam) di separuh malam. Dan barang siapa yang shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia melakukan di sepanjang malam tersebut.” (HR. Ahmad Muslim).
2. Perbanyak Ibadah
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan berbagai amal ibadah secarayakin dan percaya kepada pahala yang disediakan Allah dan dengan secara ikhlas, maka Allah akan mengampunkan segala
dosanya yang telah lalu.”
Ibadah yang perlu ditingkatkan antara lain mengerjakan sholat lima waktu berjamaah, mendirikan Qiyamul Lail (shalat terawih, tahajjud, dll), membaca Al Quran sebanyak-banyaknya, membaca dzikir, istighfar dan berdoa serta mengerjakan amalan lainnya.
Ibadah hendaknya dilakukan secara khusyuk dan bersungguh-sungguh.
3. Iktikaf di Masjid
Beriktikaf di masjid juga merupakan cara mendapatkan malam penuh berkah.
Abu Said menceritakan tentang iktikaf Rasulullah di masjid yang ketika itu berlantaikan tanah dan tergenang air.
“Aku melihat pada kening Rasulullah ada bekas lumpur pada pagi hari Ramadhan.” [HR Muslim]
4. Bermujahadah Dalam Ibadah
Untuk mendapatkan keberkahan malam lailatul qadar adalah dengan bermujahadah dalam ibadah kepada Allah SWT.
”Sungguh, Rasul tercinta pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, lebih bermujahadah melebihi kesungguhan beliau di waktu lainnya.”[(HR Muslim].
Bermujahadah disini seperti berpuasa dengan tanpa melakukan maksiat, membaca Alquran dengan pemahaman dan penghayatan dan menunaikan shalat tarawih.
5. Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Berdoa dengan sungguh-sungguh, yakin penuh harap bahwa Allah Allah akan mengampuni dosa kita dan mengabulkan doa yang kita panjatkan.
“Wahai Rasulullah,” tanya Aisyah, “Bagaimana menurutmu andai aku mendapatkan Lailatul Qadar? Doa apa saja yang harus aku baca?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah, Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Mulia, dan Engkau menyukai ampunan. Maka ampunilah aku.” [HR Tirmidzi].
NIAT SHALAT LAILATUL QADAR
Dikutip Tribunnews dari kitab Durratun Nashihin halaman 272, Salat malam Lailatul Qadar dilaksanakan sedikitnya 2 rakaat 1 kali salam atau 4 rakaat 1 kali salam tanpa tasyahud awal.
Pelaksanaan salat sunah ini maksimal sampai 12 rakaat.
Simak tata cara salat malam Lailatul Qadar berikut ini:
1. Membaca Niat
“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”
2. Takbiratul ikhram
Salat lailatul qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikram.
Dengan membaca kalimat takbir: "Alloohhu Akbar"
3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
Membaca Al-Fatihah pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.
Kemudian membaca surat At -akasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.
4. Tidak ada tahiyat awal
Agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat, pada salat Lailatul Qadar jika telah sampai pada rakaat kedua maka tidak perlu duduk tahiyat awal melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.
5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat
Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.
Setelah membaca doa tahiyat akhir dilanjut melakukan salam.
(*)