Nanggala Hilang Kontak

KONDISI di Laut Dalam 838 Meter Tempat Ditemukan KRI Nanggala-402, Makhluk Apa Saja yang Bisa Hidup?

Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu foto baju keselamatan awak kapal MK 11 yang berhasil diangkat ROV Singapura dari , ditunjukan TNI AL, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu 25 April 2021.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - KRI Nanggala-402 ditemukan terpecah menjadi tiga bagian dan berada di dasar laut dengan kedalaman 838 meter.

Sementara 53 anggota TNI AL meninggal dunia bersamaan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, analisis awal tenggelamnya KRI Nanggala-402 lebih pada faktor alam.

Ia mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik.

"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Yudo, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu 25 April 2021.

Meski demikian, untuk memastikannya, pihaknya perlu mengangkat badan kapal terlebih dahulu.

Lantas bagaimana kondisi keadaan laut pada kedalaman 838 meter?

Kehidupan di laut dalam

Ketika kita menyelami lautan, cahaya mulai memudar dengan cepat.

Dilansir Ocean Find Your Blue, mulai dari kedalaman 200 meter, semua cahaya mulai hilang dan suhu turun drastis. Pada kondisi ini, laut benar-benar hitam. Cahaya mungkin hanya berasal dari bakteri dan hewan yang menghasilkan cahaya.

Diberitakan Our Planet, pada kedalaman 700 meter hidup hewan Coelacanth atau yang dijuluki fosil hidup.

Hewan ini terkait dengan lungfishes dan tetrapoda yang diyakini telah punah sejak akhir zaman Kapur (dari 145 juta tahun yang lalu hingga awal zaman Paleogen, 66 juta tahun lalu).

Pada kedalaman 750 meter, hidup kepiting raja. Kepiting raja (Lithodidae) adalah takson dari krustasea dekapoda mirip kepiting yang terutama ditemukan di laut dingin.

Pada kedalaman 800 meter, hidup gurita pasifik raksasa, oarfish raksasa (ikan bertulang terpanjang di Bumi, 3-11 meter).

Dilansir Save the High Seas, bentuk kehidupan di laut berbeda dengan yang ada di daratan dan udara. Kehidupan di laut tidak bergantung pada fotosintesis dan matahari, tetapi energi kehidupan laut bergantung pada bahan kimia yang berasal dari bawah permukaan bumi.

Dari sekitar 500.000 hingga 10 juta spesies yang hidup di laut dalam, sebagian besar belum ditemukan.

Tekanan air di laut dalam

Selain itu, diberitakan Schmidt Ocean Institute, di kedalaman sekitar 850 meter kondisi air tidak seperti yang dirasakan di kolam renang.

Tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter.

Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter adalah 85 atm.

Atau untuk kedalaman di temukannya KRI Nanggala - 402 adalah 83 atm

Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa awak kapal selam KRI Nanggala-402 tidak dapat begitu saja keluar dari kapal selam.

Berenang dalam air laut di kedalaman 850 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti dinjak 100 ekor gajah di kepala.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.

Pembagian Zona Kedalaman Laut

Dilansir dari ilmugeografi.com Laut mempunyai kondisi topografi yang mirip dengan daratan. Maksudnya adalah dasar laut memiliki topografi yang tidak rata, sehingga ada yang dalam, ada yang sangat dalam, ada yang dangkal ataupun sangat dangkal.

Perbedaan mengenai kedalaman laut ini membuat laut dibedakan menjadi beberapa zona atau bagian yang berbeda- beda.

Perbedaan zona laut yang dilihat dari kedalamannya ini akan kita bahas pada kesempatan kali ini. berdasarkan kedalamnnya, laut menjadi beberapa zona antara lain sebagai berikut:

1. Zona Litoral atau Wilayah Pasang Surut

Pembagian zona kedalaman laut yang pertama adalah zona litoral.

Zona litoral juga dikenal sebagai wilayah pasang surutnya. Yang dimaksud dengan zona litoral adalah wilayah laut yang dapat tergenang oleh air apabila kondisi laut sedang mengalami pasang.

Namun ketika air laut surut, maka wilayah atau zona litoral ini berubah menjadi pantai. Maka dari itulah mengapa wilyah ini disebut sebagai zona pasang surut.

Pengaruh suhu udara beserta sinar matahari yang terdapat pada zona sangatlah kuat.

Zona litoral menjadi habitat bagi beberapa spesies laut, yakni berupa binatang maupun tumbuh- tumbuhan seperti bintang laut, udang, kepiting, cacing beserta bentos.

Beberapa dari binatang tersebut merupakan binatang yang bisa dimakan. Zona Litoral ini bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling atas ataupun yang paling dekat dengan pantai ataupun daratan.

zona litoral ini juga disebut sebagai jalur pasang, yakni bagian cekungan lautan yang terletak diantara air pasang dan juga air surut. Zona litoral sering disebut juga sebagai pesisir pantai yang terdiri dari pasir pantai dan pecahan rumah- rumah karang.

2. Zona Neritik atau Wilayah Laut Dangkal

Daerah yang lebih dalam dari zona litoral adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga sebagai wilayah laut dangkal. Disebut sebagai wilayah laut dangkal , karena wilayah ini mempunyai kedalaman hanya antara 50 hingga 200 meter.

Zona neritik adalah wilayah perairan dangkal yang letaknya dekat dengan pantai.

Kawasan zona neritik ini merupakan zona yang dapat ditembus oleh sinar matahari dengan sangat baik.

Karena tertembus oleh sinar matahari dengan sangat baik, maka zona neritik ini dijadikan sebagai habitat yang sangat cocok bagi berbagai jenis spesies laut, seperti ubur- ubur, fitoplankton, zooplankton, rumput laut dan lain sebagainya.

Zona neritik ini juga merupakan tempat dimana banyak jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan. Beberapa faktor yang menyebabkan banyak ikan di zona ini antara lain adalah:

- Perairannya banyak mengandung oksigen
- Banyak terdapat plankton- plankton yang mengapung di permukaan air
- Banyak mendapatkan sinar matahari
- Itulah beberapa faktor yang menyebabkan banyak binatang maupun tumbuhan banyak ditemui di zona ini.

 
 3. Zona Bathial atau Wilayah Laut Dalam

Setelah ada zona neritik, selanjutnya ada zona bathial. Zona bathial juga disebut sebagai zona laut dalam (baca: fungsi batas kelautan ZEE). Disebut sebagai zona laut dalam karena wilayah zona ini mempunyai kedalaman antara 200 hingga 2000 meter.

Karena kedalamannya yang semakin dalam, maka wilayah laut ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Oleh karena tidak dapat ditembus oleh sinar matahari, maka zona bathial ini tidak banyak dihuni oleh spesies binatang maupun tumbuhan sehingga tidak seramai zona neritik.

Jenis spesies tumbuhan sudah sangat jarang ditemukan di zona ini, namun spesies binatang laut (baik ikan maupun non ikan) masih lumayan banyak.

4. Zona Abisal atau Wilayah Laut Sangat Dalam

Pembagian laut berdasarkan kedalamannya, yang paling dalam adalah zona abisal. Zona abisal ini merupakam wilayah yang paling dalam dan sangat sangat gelap.

Oleh karena merupakan wilayah laut yang paling dalam maka wilayah ini mempunyai kedalaman lebih dari 2000 meter.

Karena sangat dalam, maka wilayah ini tidak mendapatkan penyinaran matahari sama sekali sehingga membuat wilayah ini sangat dingin karena mempunyai suhu yang sangat rendah. Karena letaknya yang sangat dalam maka sangat sulit ditemui oksigen di zona ini dan hal ini  pula yang menjadi penyebab tidak adanya spesies tumbuhan yang kita temukan di zona ini.

Selain itu, spesies binatang yang dapat hidup di zona inipun juga sangat sedikit.

Beberapa binatang yang dapat hidup di zona ini antara lain adalah angler fish.

Angler fish merupakan jenis ikan yang dapat menghasilkan cahayanya sendiri untuk dapat berkomunikasi. Selain itu, zona ini juga mempunyai tekanan air yang sangat besar.

Itulah beberapa pembagian laut berdasar pada kedalamannya yang bervariasi.

Dengan demikian kita bisa mengetahui karakteristik dari masing- masing wilayah laut. Semoga artikel yang ditulis ini bermanfaat bagi kita semua. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KRI Nanggala-402 di Kedalaman 850 Meter, Begini Keadaan Laut Dalam",  
 

Berita Terkini