Tak Lewatkan Kesempatan Emas, PLN UPDK Singkawang Manfaatkan FABA

Penulis: Rizki Kurnia
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengelolaan FABA menjadi batako dan paving block di PLTU Sanggau yang dikelola PLN (Persero) UPDK Singkawang. Senin 19 April 2021. /PLN UPDK Singkawang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ditetapkannya Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), menjadi kesempatan emas bagi PT PLN (Persero) UPDK Singkawang selaku pengelola unit PLTU Sanggau, PLTU Sintang, dan PLTU Bengkayang untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah tersebut sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut Pejabat Pelaksana Lingkungan, Hilda menyampaikan, FABA bisa dimanfaatkan berbagai produk seperti subtitusi bahan baku Batako, Paving Blok, Stabilisasi Tanah, Ready Mix, Perkerasan Jalan dan sebagainya.

"Karakteristik FABA membuatnya bisa dimanfaatkan untuk produk-produk tersebut," terang Hilda kepada wartawan, Senin 19 April 2021.

Sementara itu, Manager UPDK Singkawang, Ince Anjas menyampaikan, unit PLTU yang dikelola oleh PT PLN (Persero) UPDK Singkawang telah melaksanakan uji coba serta studi pemanfaatan FABA secara internal yaitu Batako, Paving Blok, Perkerasan Jalan, dan Stabilitasi Tanah.

Baca juga: 23 Casis Tamtama TNI-AD Asal Kota Singkawang Ikuti Pelatihan Lemdik Pasir Panjang, Ini Pesan Dandim

"Maupun secara eksternal yaitu dengan memberdayakan masyarakat sekitar PLTU Bengkayang yang memiliki usaha pembuatan Batako dan Paving Blok," ujar Ince Anjas.

Terlebih lagi, lanjut Ince Anjas, produsen pembuat Batako dan Paving Blok disekitar Desa Karimunting, Kabupaten Bengkayang serta Kota Singkawang ini kerap kali kekurangan pasokan pasir untuk membuat produk tersebut akibat banyaknya penambangan pasir illegal sehingga mengakibatkan ketersedian pasir ditambang atau di alam kian berkurang.

Dengan adanya pemanfaatan FABA ini dapat digunakan sebagai subtitusi bahan baku pembuatan produk tersebut.

"Pemanfaatan FABA ini merupakan solusi yang tepat untuk membuat infrastruktur lebih murah dan ramah lingkungan," pungkasnya.

Selain itu, Subagio, salah seorang warga sekitar PLTU yang memanfaatkan FABA sebagai batako mengatakan, kualitas produk yang dihasilkan dari bahan baku FABA ini tidak kalah saing, mengingat mutu yang dihasilkan disesuaikan dengan standar mutu yang berlaku seperti SNI, Peraturan Nasional, dan standar lainnya.

"Batako yang dihasilkan dari bahan baku FABA ini memiliki kualitas yang lebih baik yaitu ringan dan kuat dibanding dengan batako biasa," terangnya. (*)

Berita Terkini