TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apakah jika mandi wajib atau mandi junub dilakukan setelah Imsak bahkan Subuh, puasanya sah atau tidak ?
Seperti diketahui, setiap bulan Ramadhan pertanyaan mengenai mandi junub selalu saja ditanyakan karena beberapa hal yang tidak tahu.
DIkutip dari Tribunstyle.com, Buya Yahya menjelaskan mengenai hal tersebut.
Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini:
yang membatalkan puasa yang seketika ialah bersenggama di siang hari, bersenggama dengan sengaja
siang hari itu maksudnya setelah subuh tiba, lah kok dia berhubungan suami istri dengan sengaja itu batal
Tapi kalau hubungan suami istri tak sengaja, mungkin mohon maaf mungkin ada jadwal hubungannya ialah habis sholat subuh tahu-tahunya pas ramadhan habis sholat subuh dia hubungan, setelah selesai baru ingat, rejeki puasanya tetap sah dan tinggal mandi
Kalau sengama diwaktu sahur, suaminya malas ''saya tidak mau makan aku sahur kamu saja''
saat berhubungan suami istri tahu tahunya baru selesai belum sempat makan keburu azan, belum sempat mandi puasanya sah, tinggal mandi saja dan tidak wajib dia mandi saat itu
makanya banyak perempuan ogah-ogahan diajak suaminya dipikir habis behubungan langusng mandi
Simak video lengkapnya di bawah ini:
Diperbolehkan
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menyampaikan terkait hukum menjalankan mandi junub setelah imsak.
Ia mengatakan, umat Islam diperbolehkan berpuasa, meski dalam keadaan junub atau kotor setelah keluar mani atau bersetubuh.
Menurutnya, orang yang akan berpuasa, diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Sehingga, puasa orang yang baru mandi junub setelah waktu Subuh itu tetap sah.
"Jangankan setelah imsak, setelah Subuh saja tidak ada masalah," ungkapnya.
Wahid Ahmadi menambahkan, orang yang sudah sahur lalu melakukan hubungan badan atau jimak, dia diperbolehkan mandi junub setelah waktu Subuh.
Lalu dia bisa menjalankan salat Subuh dan meneruskan berpuasa Ramadhan.
"Misalnya, seseorang setelah Sahur dia jimak, kemudian tertidur sampai kebablasan Subuh-nya jam 5 misalnya."
"Dia tidak apa-apa, dia mandi dulu kemudian wudu, kemudian salat Subuh. Setelah itu puasa jalan, tidak ada masalah," jelasnya.
Niat Mandi Wajib
Mandi junub atau mandi wajib harus dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Mandi wajib diawali dengan niat sebelum membasuh seluruh tubuh menggunakan air.
Berikut bacaan niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'aala.
Tata Cara Mandi Wajib
1. Niat.
2. Mendahulukan mengambil air wudu. Sebelum mandi disunahkan berwudu terlebih dahulu
3. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri
4. Membaca Bismillahirrahmaanirrahiim, pada permulaan mandi
5. Membasuh seluruh badan menggunakan air. Meratakan air ke bagian rambut dan kulit
6. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan
7. Membasuh badan sampai tiga kali
8. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudu
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apakah Sah Puasa Orang yang Mandi Junub setelah Imsak atau Subuh? Ini Tata Cara Mandi Wajib
(*)