Gubernur Sutarmidji Beri Swab PCR Gratis di Bandara Bagi Santri Asal Kalbar yang Ingin Pulang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan Pemprov Kalbar akan berikan keringanan Swab PCR gratis di Bandara Supadio Pontianak khusus santri asal Kalbar yang ingin pulang menjelang libur semester.

Ia mengatakan swab PCR ini untuk kepentingan daerah agar lebih efektif dalam menangani virus corona yang masuk dari luar Kalbar.

“Banyak santri asal Kalbar yang ingin pulang tapi biayanya mahal kalau kita mau bantu uang buat periksa disana tidak mungkin, artinya dari sisi administrasi tidak boleh,”ujarnya di Pendopo Gubernur, Kamis 25 Maret 2021.

Maka dari itu khusus santri asal Kalbar yang ingin pulang ke Kalbar dengan menunjukan kartu santri sampai di bandara akan dilakukan swab PCR gratis yang dibantu oleh Pemprov Kalbar.

“Tapi ini tidak berlaku untuk gurunya dan swab gratis hanya untuk santri saja dengan harus menunjukan kartu santri. Itu saja solusi yang paling baik,”ujarnya.

Dikataknnya kalau untuk masyarakat umum masih tetap diberlakukan swab pcr untuk masuk Kalbar, sementara khusus santri asal Kalbar yang ingin pulang diberi keringan hanya mengantongi swab antigen, namun sesampainya di Bandara akan dilakukan swab PCR.

Baca juga: Gubernur Sutarmidji Pastikan Vaksinasi di Kalbar Merata dan Tak Pilih Kasih 

“Namun kita harus pastikan kalau mereka semua adalah santri apabila datang ke Kalbar hanya menggunakan antigen dari sana,”

Namun ia menegaskan kedatangan santri yang hanya menggunakan rapid antige akan dilakukan swab PCR kembali pada saat kedatangan di Bandara Supadio Pontianak untuk meringankan biaya para santri.

“Jadi begitu sampai supadio kita akan swab PCR mereka. Jadi walaupun mereka hanya bawa antigen tetap kita berlakukan pcr itu karena di periksa kembali di Bandara kedatangan,”ujarnya.

Baca juga: CPNS Golongan II dan III Ikuti Pelatihan Dasar, Gubernur Sutarmidji: ASN Harus Selalu Berinovasi

Ia menegaskan santri yang menggunakan antigen untuk naik pesawat tapi masuk ke Kalbar tetap diberlakukan swab PCR yang dibantu oleh Pemprov karena memiliki alat pemeriksaan PCR.

“Saya sarankan kepada maskapai mereka hsrus punya lab sendiri karena sekarang ini dengan reagen harga satuan hanya 180 saja dan mempunyai Lab mereka sudah melakukan swab per orang,” ujarnya.

Selain itu untuk mesin Lab PCR seharga 1.2 miliar ditambah SDM yang maksimal. Maka harga Rp 400 ribuan. Jadi mereka bisa menjual include dengan harga tiket pesawat.

“Tapi kalau penerbangan kerjasama dengan RS terkenal memang mahal jadi komersil jatuhnya. Harus nya punya pcr sendiri beri pelayanan include tiket,”pungkasnya. (*)

Berita Terkini