TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan Vaksinasi yang dilakukan di Kalbar tentu tergantung dari drop atau pengiriman dari pusat.
“Jadi tidak mungkin vaksin yang datang kesini cuma disimpan dan tidak langsung digunakan. Banyak yang mau minta vaksin tapi vaksin belum tersedia, bukan capaiannya yang kecil,” ujarnya Rabu 24 Maret 2021.
Ia mengatakan semuanya ingin di vaksin termasuk guru dan para pelayan pablik dan masyarakat.
Dalam hal ini Sutarmidji pastikan Pemprov Kalbar tidak ada pilih kasih dalam melakukan vaksinasi bahkan sampai instansi vertikal juga dilakukan vaksin. Namun tentu sesuai dengan jadwal vaksinasi yang telah ditentukan.
Baca juga: Terima Vaksinasi COVID Tahap ke II, Kapolsek Siding Imbau Masyarakat Jangan Takut Divaksin
“Kita di Provinsi saja kurang lebih 2000 vial vaksin sinovac dan hanya untuk 2000 orang dalam dua hari bisa selesai. Tapi masalahnya kita harus siapkan untuk vaksinasi keduanya jangan sampai 14 hari kedepan vaksin tidak ada itu harus kita jaga,” ujarnya.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) memang ada tapi persentasenya kecil tidak ada yang membahaykan.
“Kemudian ada juga kejadian yang sebenarnya tidak berkaitan dengan vaksinasi itu sendiri,” pungkasnya. (*)