Jembatan Gantung Sungai Inggar Putus, Akses ke 5 Desa di Kayan Hilir Lumpuh

Penulis: Agus Pujianto
Editor: Try Juliansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan gantung Sungai Inggar, di Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalbar, terputus. Akibatnya, akses masyarakat di lima desa ke pusat perekonomian lumpuh. Putusnya jembatan gantung sungai inggar terjadi pada Rabu, 17 Februari 2021, kemarin, sekitar pukul 14.15. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Jembatan gantung Sungai Inggar, di Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalbar, terputus.

Akibatnya, akses masyarakat di lima desa ke pusat perekonomian lumpuh.

Putusnya jembatan gantung sungai inggar terjadi pada Rabu, 17 Februari 2021, kemarin, sekitar pukul 14.15.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Baca juga: Masa Jabatan Jarot-Askiman Berakhir, Yosepha Sebut Sintang Berkembang Pesat

"Sementara bagi masyarakat di lima desa tersebut pusat perekonomian lumpuh total," tulis Legorius Lembai di akun Facebooknya.

Menurut Legorius, jembatan gantung sungai inggar, penghubung 5 desa di Kayan Hilir, antara lain, Desa Sungai Buaya, Neran Baya, Batu Netak, Sungai Sintang, dan Desa Sungai Garong.

Jembatan gantung Sungai Inggar, di Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalbar, terputus. Akibatnya, akses masyarakat di lima desa ke pusat perekonomian lumpuh. Putusnya jembatan gantung sungai inggar terjadi pada Rabu, 17 Februari 2021, kemarin, sekitar pukul 14.15. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa)

"Robohnya jembatan ini dikarenakan usia jembatan ini sudah lebih dari 10 tahun," jelasnya.

Akibat putusnya jembatan gantung tersebut, jalur alternatif masyarakat harus memikul motornya menyeberangi sungai inggar.

"Syukur-syukur lagi musim air surut. Kami berharap kepada pemkab Sintang melalui dinas terkait supaya bisa memberi artenatif khusus untuk penyeberangan di sungai inggar tersebut sehingga pusat perekonomian bisa pulih kembali," harapnya.

Harapan yang sama juga diutarakan Gustiman.

Menurutnya, jembatan gantung inggar satu-satunya jalur urat nadi dari 5 desa yang ada di perhuluan Sungai Inggar.

"99,9 persen aktifitas warga di sekitar bertumpu pada jembatan ini. Tentu kami berharap secepatnya ada solusi dan respon perbaikan permanen pada jembatan gantung sungai inggar ini dari Pemkab Sintang, atau melalui instansi terkait," harap Gustiman. (*)

Berita Terkini