Arti Rabu Abu Lengkap 21 Link Live Streaming Rabu Abu 17 Februari 2021 - Perayaan Rabu Abu 2021 Beda

Penulis: Marlen Sitinjak
Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rabu Abu 2021 pada masa pandemi covid-19, abu pertobatan tidak dioleskan di dahi melainkan ditabur di kepala.

PERAYAAN RABU ABU DAN PENERIMAAN ABU PADA MASA PANDEMI

Dikutip dari parokiminomartani.com, berikut tata cara perayaan Rabu Abu dan penerimaan abu pada masa pandemi:

1. Pelaksanaan

a. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dirayakan mulai hari Selasa 16 Februari 2021 sampai dengan Kamis pagi 18 Februari 2021. (Lihat: Pedoman Lingkaran Natal dan Paskah Komlit Regio Jawa 2006, 38.1).

b. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dilaksanakan secara online dan/atau tatap muka (offline) dengan menerapkan protokol kesehatan secara semestinya.

c. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dilaksanakan di gereja, kapel, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara semestinya.

d. Penerimaan abu dapat juga dilakukan di keluarga, lingkungan, dan komunitas biara.

e. Masing-masing keluarga, lingkungan, dan komunitas biara yang mengikuti misa/ibadat Rabu Abu secara live streaming dapat menyediakan sendiri abunya (dari daun palma) untuk dimintakan berkat imam (atau prodiakon dapat memercikinya dengan air suci) dan pada waktunya diterimakan pada semua umat yang mengikutinya.

f. Pembakaran daun palma hendaknya dilakukan secara terpisah dari misa/ibadat Rabu Abu.

2. Cara Menerimakan

a. Setelah doa pemberkatan dan perecikan abu dengan air suci, Imam – dengan tetap memakai masker – mengucapkan sekali saja untuk seluruh umat: “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” atau “Ingatlah bahwa engkau adalah debu dan akan kembali menjadi debu”.

b. Selanjutnya, tanpa kata-kata:

i. Imam/prodiakon/asisten luar biasa menaburkan abu di kepala masing-masing umat.

ii. Imam/prodiakon/asisten luar biasa dapat juga menaburkan abu di telapak tangan umat, dan selanjutnya masing-masing mengoleskannya pada dahinya sendiri.

iii. Dalam keluarga: anggota keluarga dapat saling mengoleskan abu pada dahi atau menaburkannya pada kepala untuk menandai pertobatan bersama dalam keluarga.

Baca juga: Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Terima Vaksin Covid-19 di Usia 71 Tahun

Halaman
1234

Berita Terkini