Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Fakultas Dakwah Humaniora (FDH) bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi (Hima Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (IAIS) melaksanakan Dialog Interaktif dalam rangka memperingati hari Pers Nasional di Aula IAIS Sambas.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Wakil Rektor 1, Dr Sumar'in, SE.i, MS.i, Wakil Rektor 3, Dr Alkadri, M.Ag, Dekan Fakultas Dakwah Humaniora (FDH) Dr Sunandar, M.Hum, Ketua Prodi KPI, Azwar, serta Dosen-Dosen KPI.
Dikesempatan itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Humaniora, Dr Sunandar mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan secara mendadak.
• UPDATE Diskes Kabupaten Sambas Umumkan Tambahan Lima Kasus Baru COVID
"Kegiatan ini dirancang dengan dadakan, karena pada hari sebelum kegiatan ini, kami baru saja selesai mengurus Asesmen Lapangan Prodi KPI, dan mendapat informasi bahwa tanggal 9 Februari adalah hari Pers Nasional," ujarnya.
Namun demikian kata dia, itu tidak akan mengurangi makna dari peringatan hari pers Nasional tersebut.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 IAIS Sambas, Dr Sumar'in, SE.i, M.Si, mengatakan pada zaman dulu, masyarakat tidak mempercayai surat kabar.
"Hal yang paling ironi, masyarakat tidak percaya pada apa yang termuat dalam surat kabar yang ditulis oleh insan pers," ujarnya.
"Masyarakat anggap itu hanya subhat dalam memainkan opini publik, supaya asisi Presiden akan diterima oleh masyarakat, hal itu terjadi sekitar tahun 2013," sambungnya.
Karenanya, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut Sumarin berharap agar seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut tidak mengindikasikan pers pada hal yang negatif.
"Diharapkan pada panitia dan seluruh rekan-rekan yang telah melaksanakn dialog hari ini, jangan sampai kesan dan indikasi pada tahun 2013 hadir dalam diri kita, buatlah pers sebagai media informasi dengan tujuan membangun Indonesia," katanya.
Dikesempatan itu, dia juga menyampaikan pesan dari Rektor IAIS Sambas, bahwa Rektor sangat ingin hadir dalam kegiatan tersebut, namun di daerahnya terkena bencana banjir.
"Pak Rektor sangat berkenan menghadiri acara, karena rumah beliau masih terkena banjir, beliau mohon maaf dan menitip salam kepada seluruh FDH," tutup alumni IAIN Pontianak itu. (*)