TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tak memiliki dokumen apapun, enam warga kabupaten Sambas nekat hendak bekerja ke Malaysia melalui jalur tikus di hutan perbatasan Indonesia Malaysia.
Namun, sebelum mencapai Malaysia, keenam warga Sambas itu terlebih dahulu di amankan oleh Personel TNI dari Satgas Pamtas di jalur Perbatasan Indonesia - Malaysia, di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.
Saat ini keenam warga Sambas itu sudah diserahkan ke BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) Pontianak untuk penanganan lebih lanjut.
Ismail (35) satu di antara warga Sambas yang di amankan tersebut menyampaikan, ia bersama teman lainnya nekat ke Malaysia mencari pekerjaan lantaran sudah beberapa waktu menganggur.
• LAGI Puluhan Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dan Repatriasi Lewat PLBN Entikong
"Lama sudah menganggurnya saya, lebih setahun, ada pun kerja jarang - jarang, penghasilan sangat kurang,"ujarnya saat di temui Tribun di Sekter BP2MI Pontianak, Kamis 4 Januari 2021.
Oleh sebab itu, ketika beberapa waktu lalu ada seseorang temannya menawarinya pekerjaan di Perusahaan Sawit Malaysia, ia bersama 5 orang lainnya langsung menyetujui dan bermodalkan nekat berangkat.
Orang tersebut kemudian menyuruh Ismail dan lainnya ke wilayah Kecamatan Entikong, dan masuk ke Malaysia melalui jalur tikus, dan akan di jemput bila sudah tiba di wilayah Malaysia.
Ia menceritakan, dari Kabupaten Sambas ia bersama teman - temannya itu datang ke Kecamatan Entikong, kemudian dengan menggunakan ojek sepeda motor ia bersama rombongan hendak masuk ke jalur tikus di Perbatasan.
"Pas berangkat itu si yang nawarkan tidak minta bayaran, cuman bilang mau nunggu di Malaysia, tapi belum sampai di Malaysia sudah di amankan sama petugas pas naik ojek,"ujarnya.
Ismail menyampaikan, ia tidak masalah tidak jadi berangkat bekerja di Malaysia, namun ia berharap pihak terkait dapat memberikannya pekerjaan kepadanya dan teman - temnnya sehingga ia memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di Sambas. (*)