725 Tenaga Kesehatan Pontianak Sudah Divaksin, Edi Kamtono: Berikutnya TNI, Polri dan ASN

Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan  725 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pontianak sudah divaksin Covid-19.

Selanjutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pasang target menuntaskan vaksinasi terhadap 5.500 nakes yang sudah didaftarkan.

Setelah Nakes, lanjut Edi Rusdi Kamtono dilanjutkan kepada TNI, Polri maupun ASN, terutama pejabat dan guru.

"Guru perlu mendapatkan vaksin supaya pembelajaran tatap muka bisa dilakukan. Kemudian juga bagi masyarakat yang rentan terhadap penularan Covid-19," ungkap Edi Rusdi Kamtono saat pencanangan vaksinasi Covid-19 di halaman Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak, Jalan Ahmad Yani, Kamis 21 Januari 2021.

Pencanangan vaksinasi Covid-19 ini diikuti 22 peserta yang hadir. Para peserta ini berasal dari Forkopimda Kota Pontianak, pejabat, ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, komunitas dan jurnalis.

Mereka diharapkan menjadi role model bagi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak. Harapannya, masyarakat Kota Pontianak secara umum bersedia divaksin Covid-19.

Edi Kamtono mengatakan, imunisasi ini penting dalam rangka melindungi diri dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Kita terus mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat secara luas," ujarnya.

Bagi mereka yang telah menjalani vaksinasi, akan menerima lembaran bukti vaksinasi Covid-19 sebagai data untuk berbagai keperluan.

Baca juga: Besok Sejumlah Pejabat Eselon Dua Pemkot Pontianak Akan Jalani Penyuntikan Vaksin Sinovac

"Setelah menjalani vaksinasi yang pertama ini, mereka akan kembali lagi untuk divaksin dalam waktu 14 hari ke depan," kata Edi Rusdi Kamtono.

Menurut Edi, Pemerintah Kota Pontianak akan terus melihat perkembangan vaksinasi Covid-19. Sebab memang tidak semua orang bisa menerima vaksin tersebut. Oleh karena itu sebelum disuntik vaksin, petugas akan melakukan skrining terlebih dahulu.

"Proses vaksinasi ditujukan bagi mereka yang belum pernah terpapar dan tidak ada penyakit bawaan atau komorbid. Sehingga untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 harus melewati proses skrining. Jika hasil skriningnya membolehkan, baru dilakukan vaksinasi," terang dia.

Sedangkan bagi warga yang menolak untuk divaksin, pemkot akan menelusuri terlebih dahulu latar belakang atau alasan penolakannya.

Namun dirinya yakin, warga Kota Pontianak sudah memahami ikhtiar pentingnya vaksinasi Covid-19. "Karena selain melindungi diri, vaksin juga untuk melindungi orang-orang di sekitar kita," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu berharap agar pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan bisa selesai pada akhir Januari 2021.

Dari 5.500 nakes yang didaftarkan, 275 di antaranya sudah diberikan vaksin Sinovac atau 15,6 persen.

Baca juga: Pemkab Mempawah Transparan Lakukan Vaksin Covid-19

Handanu mengatakan, jika nakes sudah diberikan imunisasi semuanya, tahap selanjutnya vaksin Covid-19 akan diberikan kepada TNI-Polri dan ASN serta para guru dan masyarakat umum.

"Mudah-mudahan diakhir Januari 2021 vaksinasi tahap pertama pada nakes bisa selesai. Kemudian minggu kedua Februari melaksanakan imunisasi tahap kedua pertengahan Februari menyasar ke ASN, TNI, Polri dan prioritaskan terutama kepada guru," ungkapnya.

Untuk itu, Handanu menerangkan setiap fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pontianak bisa melaksanakan vaksinasi kepada nakes yang ada di faskes tersebut. Hal tersebut untuk mempercepat proses pelaksanaan vaksinasi kepada nakes.

Terkait penyediaan 10.400 vial vaksin Sinovac yang diterima oleh Pemkot Pontianak, akan dimaksimalkan sesuai tahapan. Jika vaksinasi sudah sampai pada tahap ASN nanti, tentunya harus menunggu distribusi lagi dari pemerintah pusat.

"Kalau untuk nakes cukup, tapi kalau menginjak ASN kurang. Kita lihat nanti distribusi dari pusat," ungkapnya.

Pegal Sedikit

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro menjadi satu di antara peserta vaksinasi dari kalangan pejabat eselon II di Pemkot Pontianak.

Multi mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksinasi ini. Sebab dirinya sudah merasakan sendiri divaksin Covid-19, tidak ada rasa sakit pada penyuntikan vaksin Sinovac di lengan kirinya.

"Setelah divaksin rasanya nyaman, enggak sakit, cuma agak pegal sedikit saja sebentar. Ini upaya sangat bagus untuk mencegah penyeberan Covid-19 dan ini sebagai contoh bahwa vaksin ini aman," kata Multi Juto Bhatarendro.

Kadis P2KBP3A yang baru dilantik pada Selasa kemarin pun menerangkan, perlu dukungan dari semua pihak agar program vaksinasi untuk pencegahan penyebaran covid-19 bisa sukses digelar. Sehingga bisa menekan angka penyeberan covid-19 khususnya di wilayah Kota Pontianak.

Berita Terkini