TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satgas Penanganan COVID-19 gabungan akan melakukan swab acak dan atau rapid antigen terhadap penumpang asal Kayong Utara yang datang ke Pontianak dan Kubu Raya melalui jalur laut yang menggunakan transportasi kapal.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan bahwa besok akan dimulai razia swab pcr atau rapid antigen oleh Satgas penanganan COVID-19 Provinsi Kalbar, Satgas Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya terhadap penumpang dari jalur laut yang datang dari Kabupaten Kayong Utara.
Penumpang yang datang dari Kayong Utara tersebut adalah penumpang yang menggunakan kapal motor dan Longboat yang melayani Rute Teluk Batang -Kota Pontianak, Sukada-Pontianak, atau Teluk Batang - Rasau Jaya, Telok Melano- Rasau Jaya, Durian Sebatang-Rasau Jaya dan dusun Rasau Jaya.
“Kita akan melakukan uji swab PCR dan atau antigen yang akan dilakukan secara acak. Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka membantu Satgas Kabupaten Kayong Utara yang selama ini kurang dalam melakukan Testing, tracing terhadap warga di Kabupaten Kayong Utara,” ujar Harisson kepada awak media, Kamis 21 Januri 2021.
Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Puskesmas, Harisson Sebut 476 Vaksinator di Kalbar Siap Bertugas
Ia menegaskan dalam mengendalikan covid-19 disuatu daerah Satgas kabupaten kota harus siap melaksanakan tracing, testing dan treatment ( 3T).
“Namun Kayong Utara ini sedikit sekali melaksanakan kegiatan testing dan tracing, disamping itu memang harus dilakukan penerapan Prokes yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” tegas Harisson.
Hal itulah yang harus dilakukan Satgas kabupaten kota agar covid-19 di daerah masing-masing bisa terkendali.
“Sekarang kita tidak mengetahui gimana gambaran COVID-19 di Kayong Utara karena sedikit sekali testing yang dilakukan, seharusnya dilakukan secara masif untuk memetakan kasus covid-19,” jelasnya.
Setelah dipetakan dan diketahui dan ditemukan ada kasus COVID-19 dapat segera dilakukan treatment atau pengobatan supaya tidak menyebar luas.
Baca juga: Sehari Setelah Disuntik Vaksin, Harisson Ungkap Sempat Pegal Setelahnya Tidak Ada Efek Samping
“Jadi saat ini kita tidak bisa mendapatkan gambaran di Kabupaten Kayong Utara berbeda dengan Kabupaten Bengkayang dan Kota Pontianak,Landak yang terus menerus melakukan testing, tracing dan memang diawal dulu terjadi peningkatan kasus di kabupaten tersebut,” ungkapnya.
Namun setelah itu, Satgas COVID-19 mengetahui dimana posisi orang yang menderita COVID-19 dan bisa memetakan untuk melakukan tindakan, pencegahan atau penanganan dan melakukan isolasi dan kampanye 3M.
“Sehingga masyarakat tidak terlena karena kalau ada data masyarakat tidak akan terlena , sekarang Satgas Kabupaten Kayong Utara cenderung seperti membiarkan dan berusaha tidak mengetahui sebenarnya peta gambaran kasus covid di Kayong Utara,” bebernya.
Belakangan ini, Harrison menyampaikan bahwa Kota Pontianak dan Benkayang saat mengirim sampel swab pcr dengan hasil positif rate sudah rendah.
Hal ini menunjukan suatu bukti bahwa yang namanya Satgas kalau aktif melakukan tracing dan testing yang awal jauh meningkat tapi setelah itu kasus turun.
Baca juga: Dukung Langkah Gubernur, Sukiryanto : Harga Swab PCR dan Rapid Antigen Harus Diatur
“Jadi kita tahu bagaimana gambaran kasus covid-19 di daerahnya,” ucapnya.
Harisson juga mengingatkan Kabupaten Melawi, Kapuas Hulu untuk melaksanakan tracing dan testing. Lalu dapat mengirimkan sampelnya ke Dinkes Provinsi Kalbar.
“Jadi untuk Melawi, bila alat PCR nya masih mengalami kendala sampel kirim saja ke Dinkes Provinsi,” pungkasnya. (*)