Kenal Sejak Awal Tugas Jadi Dokter di Sintang, Bupati Jarot Ajak Wujudkan Cita-Cita Mulyadi P Tamsir

Penulis: Agus Pujianto
Editor: Hamdan Darsani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulyadi P Tamsir, mantan Ketum PB HMI korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jasadnya dikebumikan di pemakaman umum, di Jalan Lingkar Sungai Durian, Rt 16/Rw 03, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kabupaten Sintang, Kamis 21 Januari 2021 Sore.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Jasad Mulyadi P Tamsir, Mantan Ketua Umum PB HMI sudah dimakamkan di kampung halamanya, Kabupaten Sintang, Kalbar, pada Kamis 21 Januari 2021, sore.

Jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini, tiba pada pukul 12.07 wib di Bandara Tebelian Sintang, menggunakan pesawat Nam Air dari Pontianak.

Bupati Sintang, Jarot Winarno menyambut sekaligus menyerahkan jenazah Mulyadi kepada keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Tangis Amijaya Halim Hantarkan Pemakaman Mulyadi P Tamsir di Pemakaman

"Tiga anak muda sintang, Alhamdulillah sudah teridentifikasi. Lainnya sudah dikebumikan. Hari ini jenazah adinda Mulyadi P Tamsir telah sampai di pangkuan kampung halaman," kata Jarot.

Menurut Jarot kehilangan anak muda seperti hilang harapan. Ketiga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 menurut Jarot, merupakan angkatan pertama milenial di Kabupaten Sintang.

"Mereka intens terhadap dunia luar, mereka punya semangat dan mereka percaya yakin usaha sampai," katanya.

Jarot mengenal Mulyadi, sejak tugas pertamanya di Kabupaten Sintang, pada tahun 1986, saat bertugas di Puskemas Ketungau Hilir. Mulyadi kecil, sekolah di Serangas.

"Anak muda yang sekolahnya di serangas, tetapi memiliki pemikiran yang luar biasa. Kemudian juga membuktikan bahwa siapapun di sintang ini, anak muda dari mana pun kalau ada usaha dan kemauan pasti bisa mencapai cita-cita yang tinggi," ujar Jarot.

Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sintang, Jarot mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian Mulyadi. Dia berdoa, semoga amal ibadahnya almarhum dapat diterima disisi Allah SWT.

"Tugas kita saat ini sekarang, tinggal apa yang pernah jadi wasiat, cita-cita dari almarhum yang belum sampai mari sama-sama kita wujudkan," harapnya. (*)

Berita Terkini