Dua Kali Terpapar Covid dan Mempunyai Autoimun, Alasan Sutarmidji Tak Bisa Vaksinasi yang Pertama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sutarmidji saat menghadiri penyerahan sertifikar tanah secara virtual di Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa 5 Januari 2021.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan alasannya tidak bisa menjadi yang pertama di Vaksinasi COVID-19 karena mempunyai komorbid Autoimun yang berdampak pada kulit yakni vitiligo, dan pernah terpapar covid-19 sebanyak dua kali.

Gubernur Sutarmidji mengatakan 10 ribu vial Vaksin Sinovac sudah sampai di Kalbar. Kemudian pada 13 Januari 2021 akan dimulai vaksinasi di tingkat nasional, dilanjutkan pada 14 Januari seremonial vaksinasi di daerah masing-masing.

“Kalbar mungkin antara 10 sampai 15 orang itu bisa tokoh masyarakat, Forkopimda. Kita sudah kirim, tapi tidak sembarangan, harus memenuhi syarat,” ujarnya.

Ia mengatakan yang jelas siapapun yang pernah terpapar virus tidak di vaksinasi. Kemudian yang mempunyai beberapa penyakit, juga tidak divaksin. Lalu dikatakannya yang usia di atas 59 tahun bukan tak boleh, tapi harus tidak ada komorbid, namun bukan menjadi prioritas.

Baca juga: Bupati Citra: Kepemilikan Sertifikat Tanah Sangat Penting

“Saya sebenarnya mau jadi yang pertama divaksin, karena ketika sudah divaksin, seseorang itu ruang geraknya lebih leluasa, karena dengan vaksin itu bisa membentuk kekebalan tubuhnya atau antibodinya terbentuk. Jadi tidak sembarangan,” jelasnya.

Ia mengatakan tidak mungkin seseorang mau hidup dalam keterbatasan seterusnya. Dikatakannya vaksinasi ini bukan terjadi penolakan tapi masyarakat takut bahkan di swab saja masih banyak yang tidak mau.

“Nakes kita ada 27 ribuan, sedangkan vaksin ada 10 ribu yang baru datang, TNI-Polri ada hampir 10 ribu, kemudian nanti guru baru masyarakat yang divaksin, jadi dilakukan secara bertahap,” ujarnya kemarin di Pendopo Kalbar.

Ia mengatakan mau menjadi yang pertama divaksin, kemudian setelah diteliti dirinya ada autoimun, kemudian dirinya pernah terpapar virus COVID-19 sebanyak dua kali, karena aturannya yang sudah pernah terpapar, tidak boleh.

“Sementara ini tidak boleh, makanya saya periksa karena saya mau jadi yang pertama divaksin, tapi tidak boleh. Pak Wagub juga sudah tidak boleh, karena beliau sudah pernah terpapar covid-19 juga ada penyakit bawaan lain. Kalau saya penyakit bawaan saya autoimun, vitiligo dan pernah positif covid-19 , itu tidak boleh,” pungkasnya. (*)

Berita Terkini