APAKAH Hari Senin 4 Januari 2021 Masuk Sekolah? Kemendikbud Ingatkan SKB 4 Menteri & Alternatif PJJ

Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Siswa sekolah dasar di Natuna, Kepulauan Riau, mengenakan masker saat berada di area sekolah mereka, Selasa 4 Februari 2020 lalu.

Praktisi pendidikan, Dr Aswandi mengungkapkan, keputusan pemerintah menunda belajar tatap muka sudah sangat tepat. 

“Saya kira keputusan yang diambil sudah tepat untuk menunda pembelajaran tatap muka karena aturannya menjaga kesehatan anak yang lebih utama,” kata Aswandi kepada Tribun Pontianak, Selasa 29 Desember 2020.

Ia mengatakan bahwa untuk membuka sekolah juga harus melihat zona penyebaran virus corona di masing-masing daerah.

Kalau dulu harus zona hijau, tapi disusul aturan saat ini zona kuning juga boleh membuka sekolah asalkan sudah dilakukan persiapan-persiapannya matang.

“Saya kira tidak masalah karena penundaan ini diputuskan langsung oleh pemerintah dan diskusi bersama orang tua. Pemerintah pusat juga sudah menyerahkan ke Pemda kalau memang masih melihat belum aman saya kira ditunda dua minggu tidak masalah,” ujarnya.

Apalagi suasana libur akhir tahun masyarakat sangat bebas bepergian kemanapun.

“Saya kira tidak masalah berdasarkan kondisi itu untuk dua minggu ditunda dulu," kata Aswandi.

"Kita harap zona tidak bertambah merah tapi bisa kuning bahkan hijau. Saya kira pemerintah takut juga terjadi sesuatu ditambah lagi virus corona yang bermutasi sudah masuk Kabar yang harus dipantau pemerintah,” ungkapnya. 

Ia mengatakan bahwa faktor disiplin harus diterapkan kalau tidak bisa menerapkan protokol kesehatan.

Sekolah juga harus ikut petunjuk SK menteri yang sudah jelas bahwa tidak boleh masuk menyeluruh, harus bertahap.

“Siswa masuk juga harus dibagi beberapa shif tidak boleh sehari penuh dan itu dilakukan terus. Sebelum dibuka, sekolah harus mengisi daftar siap dan tidak siap terkait sarana dan prasarana. Kalau sudah siap boleh dicoba bertahap jangan sekaligus,” jelasnya.

Paling penting adalah kerjasama pihak sekolah dan orangtua, karena sering terjadi benturan waktu belajar di rumah saja sering terjadi selisih paham. 

“Semua harus bekerjasama saling mendukung tidak boleh saling menyalahkan. Jangan nanti kalau ada kasus corona ribut dan menyalahkan sekolah. Tidak boleh, ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya.(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ragam Alternatif Pembelajaran Kemendikbud di Semester Genap 2021", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2020/12/31/085555271/ragam-alternatif-pembelajaran-kemendikbud-di-semester-genap-2021?page=all.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih

 
 

Berita Terkini