TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan meluncurkan secara resmi website Jalur Rempah dan menggelar Anugerah Karya Budaya Rempah Nusantara, sebuah ajang penganugerahan penghargaan kepada para pemenang kompetisi visualisasi Jalur Rempah dalam bentuk poster, animasi dan komik.
Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid menyampaikan kebaharian Nusantara menjadi jejak sejarah dimana berkembangnya pelayaran dan perdagangan dipicu oleh komoditi unggulannya yakni rempah-rempah.
Jejak tersebut yang membentuk Jalur Rempah, sebuah jalur abstrak tetapi nyata; di laut dan di darat.
“Jalur Rempah kini telah menjadi simpul peradaban bahari Nusantara, jalur kebudayaan dan peradaban yang bukan sekedar sebagai akses pertukaran niaga, tetapi juga membawa serta gagasan, pengetahuan, seni dan budaya di sepanjang rute perjalanan dari ujung paling timur kepulauan Indonesia melewati selat Malaka sampai Afrika, Timur Tengah dan Eropa.” ujar Hilar Farid saat peluncuran website Jalur Rempah di perhelatan Anugerah Karya Budaya Rempah Nusantara di Aston Grogol, Jakarta Jumat 11 Desember 2020.
Baca juga: AKUN PEMBELAJARAN belajar.id - Program Baru Kemendikbud Permudah Siswa SD SMP SMA SMK dan Guru
Berangkat dari hal tersebut, Kata Hilar mendorong Kemendikbud bersama Komite Jalur Rempah meluncurkan website Jalur Rempah, sebuah platform digital yang tidak hanya dapat mempersatukan beragam gagasan, pemikiran dan informasi namun juga menjadi media pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
“Pada kesempatan baik ini saya juga ingin menyampaikan Selamat Hari Nusantara yang jatuh pada tanggal 13 Desember mendatang, dimana tahun ini peringatan mengambil tema “Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital,” ujarnya.
“Selamat dan penghargaan tinggi juga saya sampaikan kepada seluruh pemenang Anugerah Karya Budaya Rempah Nusantara, semoga karya-karya yang kalian semua torehkan menjadi perangkat komunikasi Jalur Rempah yang kekinian dan strategis serta mampu menjangkau audiens yang lebih luas,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Restu Gunawan mengucapkan selamat atas diluncurkannya secara resmi webiste Jalur Rempah.
“Kami berharap website ini dapat mewujud sebagai media informasi yang kedepannya bisa dikembangkan sebagai platform digital bagi seluruh pemangku kepentingan terkait budaya rempah Nusantara,” ujarnya
Ia menambahkan bahwa Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud sebagai inisiator terbentuknya jejaring dan ekosistem budaya rempah Nusantara berharap website ini bisa menjadi media edukasi dan informasi yang memperkaya sekaligus memberikan inspirasi khususnya bagi generasi milenial untuk semakin mencintai budayanya, meneguhkan dan menguatkan jati diri bangsa.
Baca juga: Kuliah Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Kemendikbud Persiapkan Persyaratannya
Direktur Restu Gunawan juga mengungkapkan bahwa website ini sebagai bagian dari ikhtiar dan kerja besar untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa jalur rempah sebagai jalur budaya dari Indonesia yang telah menghangatkan dunia dan layak mendapatkan pengakuan dari Unesco.
Salah satu agenda pentingnya adalah untuk mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai Warisan Dunia (World Heritage) untuk memperkuat diplomasi Indonesia, sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“kami telah selesai melaksanakan Kompetisi Visualisasi Jalur Rempah dalam bentuk Poster, Video Animasi dan Komik dengan tema ‘Jalur Rempah Nusantara untuk Dunia’.” ujarnya
Ia memaparkan total 1862 peserta, ditetapkan pemenang terdiri dari 3 Juara Utama dan 10 Juara Karya Pilihan di masing-masing kelompok, serta 2 Juara Favorit dari tiap kategori lomba poster dan animasi.
Sementara itu dengan total 529 peserta yang terdiri dari 229 Komik Kategori Anak dan 300 Komik Kategori Remaja, terpilih 3 Juara Utama dan 15 Pemenang Apresiasi untuk masing-masing kategori.
Penggunaan poster, animasi dan komik sebagai medium dalam menuangkan cerita dan sejarah Jalur Rempah diharapkan mampu memudahkan penyebarluasan wawasan pengetahuan tentang Jalur Rempah kepada generasi muda Indonesia.”
Ketua Komite Program Jalur Rempah, Kemendikbud, Ananta Kusuma Seta menambahkan bahwa langkah-langkah pengembangan dan pemanfaatan sejarah budaya rempah dalam berbagai bentuk kegiatan telah dilakukan bersama dengan berbagai pihak seperti Unit Pelaksana Teknis, pemerintah daerah, lembaga kemasyarakatan, komunitas, serta stakeholders lainnya.
Bermacam aktifitas, mulai dari pelatihan, mengoptimalkan produksi dan kualitas, pemasaran, serta penggunaannya dalam industri kesehatan dan kecantikan, kuliner, pariwisata dan lainnya, dilakukan.
Tujuannya jelas, yaitu bagaimana spirit kejayaan rempah-rempah bisa hidup kembali menjadi nilai dan gaya hidup dalam masyarakat. Wujudnya bisa terejawantahkan dalam bentuk pemberdayaan komunitas budaya rempah, pengembangan eduwisata jalur rempah, hingga pertunjukan seni, gastronomi, pengetahuan dan pengobatan tradisional, dan workshop.
“Niatan ini menjadi sebuah rancang bangun awal bangkitnya awareness masyarakat terhadap budaya rempah dalam rangka membangun masa depan bangsa yang lebih baik,” ujarnya.
“Jalur Rempah tidak hanya bagian dari sejarah masa lalu, tapi juga menjadi kekuatan masa kini dan mendatang,” imbuhnya. (*)