Sehingga para calon pembeli ini tidak kebagian konsol yang mereka idam-idamkan.
Nah, apakah metode yang tampak merugikan peminat PS5 ini normal dan tidak melawan hukum?
Legal di Inggris
Sebagaimana dihimpun dari Kompas.com di kanal KompasTekno yang merangkum dari Telegraph, Jumat 27 November 2020, di Inggris, penggunaan bot melanggar hukum apabila digunakan untuk mendapatkan tiket.
Seperti tiket konser, tiket festival, dan lain sebagainya.
Artinya, kegiatan memanfaatkan bot dalam segmen ritel, seperti apa yang dilakukan CrepChiefNotify tadi, termasuk legal lantaran tidak ada hukum yang melarangnya.
Hal ini yang kemudian disinyalir membuat kelompok reseller semacam itu bermunculan.
Lantas, bagaimana nasib 3.500 unit game konsol PS5 yang sudah didapat tadi?
Baca juga: Daftar Game PS5 atau PlayStation 5 : Grand Theft Auto V atau GTA V Hingga Horizon II Forbidden West
Seperti tujuan yang dipaparkan di situs resmi CrepChiefNotify, mereka bakal menjualnya kembai demi meraup keuntungan.
Pihak Sony sendiri tampaknya belum memberikan tanggapan resmi soal pemborong PS5 yang, boleh jadi, lebih banyak bot, sampai-sampai stoknya habis di pasaran.
Dalam sebuah ungahan Twitter, mereka hanya mengatakan bahwa PS5 langka lantaran permintaannya jauh lebih tinggi dibanding pasokan yang disiapkan.
Sony pun berjanji bakal menambah stok PS5 menjelang musim liburan akhir tahun, yang biasanya menyumbang angka penjualan tinggi untuk produk elektronik.
Namun, tidak disebutkan berapa stok yang akan ditambah, berikut jumlah PS5 yang sudah terjual di pasaran.
Materi di artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengecer Borong 3.500 PS5 Pakai "Bot"
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838