TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Badan Pusat Statistik ( BPS) Provinsi Banten mencatat jumlah pengangguran per Agustus 2020 sebanyak 661.000 orang.
Jumlah itu bertambah 171.000 orang dibandingkan bulan Agustus 2019.
Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan,dengan adanya pandemi Covid-19, tidak hanya masalah kesehatan yang timbul, namun semua aspek dalam kehidupan ikut terdampak termasuk ketenagakerjaan.
"Terjadi penambahan Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 sebesar 10,64 persen atau sebanyak 661.000 orang," kata kata Adhi dari keterangan resmi yang disampaikan secara daring, Kamis (5/11/2020).
Adhi menambahkan, dari jumlah tersebut terjadi peningkatan 2,53 persen atau bertambah sebanyak 171.000 orang dibandingkan dengan Agustus 2019.
Selain itu, jam kerja juga terdampak Covid-19 yang paling banyak dirasakan penduduk usia kerja.
Total ada sebanyak 1,51 juta orang atau sebesar 81,75 persen.
"Sedangkan jumlah pengangguran karena dampak Covid-19 sebanyak 205.000 orang atau sekitar 31,05 persen terhadap total penganggur di Banten," ujar Adhi.
Lulusan SMK paling banyak menganggur Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 31,18 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yakni 6,74 persen.
"Dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih banyak terdampak Covid-19 dibandingkan dengan di perdesaan," kata Adhi.
Sedangkan TPT berdasarkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan penyumbang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 18,28 persen.
"Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas hanya sebesar 13,50 persen pada Agustus 2020," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS: Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur akibat Pandemi Covid-19"