Baca tanpa iklan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang ke - 92 pada 28 oktober 2020, Ketua SAPMA PP Kapuas Hulu M. Barry Fernando mengajak generasi muda untuk memperkuat rasa nasionalisme kepada bangsa Indonesia ini.
"Perjuangan kaum muda saat ini, sudah jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh para pemuda pada masa penjajahan dulu, yang harus melawan penjajah dengan menggunakan bambu runcing," ujarnya kepada Tribun, Kamis 29 Oktober 2020.
Menurutnya, para pemuda saat ini dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam membangun bangsa melalui ide dan gagasan.
"Dimana pemuda harus berfikir visioner, untuk bekerja, dan mengembangkan potensi yang dimiliki," ucapnya.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Cabup Junaidi untuk Pemuda Ketapang
Hanya saja kata Barry, salah satu masalah yang saat ini dihadapi, yaitu kurangnya pemahaman para kaum millenial akan nilai yang terkandung dalam setiap butir Pancasila.
"Inilah menjadi tantangan tersendiri untuk SAPMA PP KAPUAS HULU, agar dapat mensosialisasikan Ideologi Pancasila, bahkan kadang urutan pancasila saja kadang terlupakan," ujarnya.
Terkadang menurutnya, biasa orang sebut terbalik antara sila 3, atau 4 kadang juga 5 bertukar.
"Terus bagaimana mau mengamalkan point - point yang terkandung di dalam pancasila sebagai dasar negara, sedangkan dalam menghapal saja masih banyak yang salah," ucapnya.
Kemudian saat ini, kata Barry, semangat gotong royong juga dikalangan pemuda sekarang sudah mulai memudar, melalui organisasi yang dipimpin ia mencoba membangkitkan semangat itu.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Cabup Junaidi untuk Pemuda Ketapang
"Kita bersyukur organisasi sosial kemasyarakatan berbasis massa ini, sampai sekarang tidak pernah mengalami gesekan dengan ormas lainnya, bahkan menganggap ormas lainnya di Kapuas hulu semua sudah matang sehingga mampu hidup berdampingan dengan penuh kedamaian," ujarnya.
Menurutnya, keterlibatan SAPMA Pemuda Pancasila saat ini dalam mengawali jalannya pemerintahan, agar pelayanan terhadap masyarakat semakin baik.
“Contohnya jika ada masyarakat yang merasa tidak dilayani di rumah sakit atau puskesmas setempat maka kami akan masuk didalamnya mencari bagaimana jalan keluarnya agar dapat dilayani,” ungkapnya.