TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Qiyamullail atau sholat malama adalah satu di antara amalan sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan oleh seorang Muslim.
Bila dikerjakan, sholat sunnah satu ini tentunya bisa mendatankan banyak keutamaan.
Di mana satu di antara keutamaan sholat tahajud atau fadhilah solat Tahajud itu di antaranya di mana orang yang mengerjakannya disebut sebagai sebaik-baiknya hamba Allah SWT.
Dikutip dari laman Almanhaj, satu di antara keterangan terkait hal itu setidaknya tergambar dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• Bacaan Niat Sholat Tahajud, Doa Sholat Tahajud & Tata Cara Shalat Tahajud, Keutamaan Shalat Tahajud
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ، وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ: كاَنَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُوْمُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَيَصُوْمُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا.
Artinya: “Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam,"
"Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Al-Bukhari nomor 3420)
Saking utamanya, bahkan solat malam alias Qiyamul lail ini disebut di dalam Alquran dan diperintahkan untuk dikerjakan.
Terdapat banyak keterangan perintah untuk mengerjakan sholat malam di dalam Alquran.
Seperti yang tergambar dalam Alquran Surah Al-Israa’/17: 79 yang berbunyi:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ
Artinya: “Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [Al-Israa’/17: 79]
Nah, dengan demikian, jelas sudah kan betapa istimewanya sholat Qiyamullail?.
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir
Sebagai sebuah amalan ibadah, tentunya melaksanakan Qiyamul Lail yang terdiri dari sholat Tahajud dan sholat Witir juga hendaknya mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Termasuk di antaranya dalam membaca bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir yang sesuai sunnah.
Dikutip dari laman Rumaysho, ada beberapa alternatif bacaan doa setelah Witir yang bisa dilafazkan.
Berikut uraian lengkapnya, termasuk doa setelah witir lengkap dengan tulisan latin beserta artinya:
Ada dua bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir dan doa setelah Witir yang biasa dibaca dan diamalkan.
• BACAAN Niat Sholat Tahajud, Tata Cara Sholat Tahajud serta Bacaan Doa Tahajud Bahasa Arab Indonesia
Pertama yakni bacaan:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Latin: “Subhaanal malikil qudduus,"
Artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan”
Doa ini dibaca sebanyak tiga kali.
Lafaz ini adalah Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir yang biasa dibaca Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebaimana keterangan dalam HR. Abu Daud no. 1430, An-Nasai no. 1735, dan Ahmad 3: 406.
Sementara itu, lafaz Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir lainnya yang bisa dibaca yakni:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Latin: “Allahumma inni a’udzu bi ridhaoka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik”
Lafaz ini dibaca sekali saja.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri . (HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An-Nasa’i no. 1748 dan Ibnu Majah no. 1179)
Cara Baca “Subhaanal Malikil Qudduus”
Doa setelah witir Subhaanal Malikil Qudduus ini, sebagaimana hadist Rasulullah SAW dari Ubay bin Ka’ab, Ia berkata:
فَإِذَا فَرَغَ قَالَ عِنْدَ فَرَاغِهِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يُطِيلُ فِي آخِرِهِنَّ
Artinya: “Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca ‘subhaanal malikil qudduus (sebanyak tiga kali)’, beliau memanjangkan di akhirnya.” (HR. An-Nasa’i no. 1700, Ibnu Majah no. 1182)
Dari Ibnu ‘Abdirrahman bin Abza, dari bapaknya, ia berkata,
وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثًا وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ
Artinya: “Jika mengucapkan salam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca, ‘Subhaanal malikil qudduus’ sebanyak tiga kali lalu beliau mengeraskan suaranya pada ucapan yang ketiga.” (HR. An-Nasa’i no. 1733 dan Ahmad 3: 406).
• Bacaan Niat Sholat Tahajud, Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar dan Waktu Terbaik Sepertiga Malam
Adapun Cara membacanya yakni, dengan mengeraskan bacaan terakhir berbeda dengan bacaan “subhaanal malikil qudduus” di pertama dan kedua.
Lalu, memanjangkan bacaan “qudduus” dengan empat atau enam harakat.
Allahualam bishowwab.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838