TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Telkomsel turut menjadikan prioritas pengalaman para pelajar dan pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran jarak jauh secara daring dan virtual.
Komitmen tersebut terus diupayakan dengan secara berkelanjutan melakukan sejumlah aktivitas seperti pengamanan quality of service (QoS), pemantauan, pengembangan teknologi, dan infrastruktur jaringan broadband.
Tujuannya mengantisipasi perubahan perilaku masyarakat yang terus berkembang, seperti pergeseran pengguna layanan telekomunikasi berbasis digital yang kini semakin dinamis dan terpusat di area residensial.
• Riwayat Perjalanan Dua Pasien Covid-19 Asal Badau Kapuas Hulu
• PDIP Kalbar Terus Matangkan Pemenangan Pilkada
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, mengatakan selama masa pendemi Covid-19 berlangsung, Telkomsel sudah melihat terjadinya perubahan aktivitas digital masyarakat yang cukup signifikan.
Terutama sebagai dampak dari proses adaptasi dengan kebiasaan baru untuk tetap menunjang produktifitas keseharian.
Perubahan pola belajar mengajar yang mengedepankan proses pembelajaran jarak jauh sebagai upaya bagian beradaptasi dengan kebiasaan baru guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
“Ini mendorong kami sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan dengan cakupan jaringan terluas di Indonesia, untuk menghadirkan ketersediaan akses, kapasitas dan kualitas layanan broadband yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi ini” tambah Setyanto.
Sejak bergulirnya gerakan program #DiRumahTerusMaju sebagai bagian dari program besar kepedulian terhadap tanggap pandemi Covid-19 di Indonesia.
Telkomsel telah melakukan sejumah aktivitas optimalisasi teknis jaringan dengan fokus di wilayah area residensial.
• Cara Mendapatkan Kuota 30 GB 3 Harga Rp 1 Berlaku 24 Jam dengan Masa Aktif 30 Hari Daftar ke Sekolah
• Pemkot Target Bangun Taman di Kawasan Pontianak Utara dan Pontianak Timur
Aktivitas teknis lain yang sudah dilakukan Telkomsel antara lain meliputi optimalisasi perangkat seperti antena jaringan, balancing dan upgrade kapasitas spektrum besar yang dimiliki Telkomsel.
Seperti frekuensi 900, 1800, 2100, dan 2300 Mhz termasuk pemanfaatan teknologi 4.9G dan Massive MIMO, agar cakupan layanan broadband Telkomsel lebih maksimal dan dapat diakses kapanpun, terutama saat kondisi trafik komunikasi berbasis data yang cukup padat.
Telkomsel sendiri juga telah menyiagakan unit kerja yang secara khusus menangani quality monitoring dan quality improvement agar selalu dapat memastikan hadirnya solusi layanan yang prima guna menjaga kenyamanan pengalaman aktivitas digital masyarakat.
Unit kerja tersebut selama ini juga telah berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, agar standar QoS serta aspek teknis lainnya dapat terpenuhi dalam menghadirkan layanan jaringan prima untuk masyarakat, terlebih di masa pandemi ini.
Setyanto lebih lanjut menambahkan, sejak awal tahun Telkomsel tetap berkomitmen untuk melanjutkan target penambahan infrastruktur 25.000 unit BTS 4G LTE hingga akhir tahun ini.
Menghadapi perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat di masa pandemi, Telkomsel juga melakukan penyesuaian cakupan BTS 4G baru tersebut, yang pembangunannya difokuskan menjangkau area residensial.