HARAM Puasa 1-3 Agustus 2020, 5 Amalan Hari Tasyrik Setelah Idul Adha! Perbanyak Doa Sapu Jagad

Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI IDUL ADHA

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari Raya Idul Adha Jumat 31 Juli 2020 telah berlalu.

Namun setelah hari raya tersebut masih ada hari Tasyrik.

Apa itu hari Tasyrik?

Sebelumnya hari raya Idul Adha memang banyak umat muslim yang dianjurkan untuk berpuasa.

Namun setelah hari raya idul adha umat muslim dilarang berpuasa.

Hari Tasyrik bukan cuma sehari, melainkan 3 hari setelah hari raya Idul Adha.

Hari Tasyrik Idul Adha 2020 Dilarang Puasa Karena Penyembelihan Qurban, Kapan Hari Tasyrik 2020 ?

Hari Tasyrik Adalah Tiga Hari Setelah Idul Adha 11, 12, 13 Dzulhijjah (TribunJogja.com) (TribunJogja.com)

Mulai dari tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah, atau 1, 2, dan 3 Agustus nanti.

Nah tiga hari ini umat muslim dilarang melakukan puasa apapun.

Termasuk puasa sunnah setiap Senin dan Kamis ataupun puasa lainnya.

Mengapa hari Taysrik dilarang berpuasa?

Dikutip dari Rumaysho.com, disebutkan dalam Matan Al Ghoyah wat Taqrib -salah satu rujukan fikih dalam madzhab Syafi’i- bahwa ada lima hari diharamkan puasa, yaitu hari Idul Fithri, hari Idul Adha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).

Lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya : “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).

Meski dilarang berpuasa, masih ada banyak amalan lain yang bisa kamu lakukan.

Beberapa amalan yang bisa kamu lakukan saat hari Tasyrik, seperti dikutip Tribun Mataram dari Tribun Jogja.

1. Menikmati Makanan

Sate Maranggi (apasih.web.id)

Idul Adha dan Hari Tasyriq, merupakan hari untuk bersenang-senang dan menyantap makanan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyriq adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya : “Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman.”

Apalagi ada banyak daging kurban baik sapi maupun kambing yang bisa kamu nikmati.

2. Perbanyak Dzikir

Dalam surat Al Baqarah ayat 203 di atas (yang artinya), diperintahkan untuk berdizikir di hari Tasyrik

“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.”

Beberapa dzikir yang diperintahkan Allah S.W.T antara lain dzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah salat wajib.

Dzikir ini disyariatkan sebagian besar ulama.

Lalu membaca bismillah dan takbir ketika menyembelih hewan kurban.

Berdzikir memuji Allah S.W.T ketika makan dan minum.

Sebelum makan membaca basmallah dan mengakhiri dengan hamdalah.

Berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari Tasyrik.

Berdzikir pada Allah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir di hari Tasyrik.

3. Menyembelih Hewan Kurban

Hewan kurban sapi untuk Idul Adha 2019 (Tribun Jogja)

Bumbu Tengkleng, Cara Membuat Tengkleng Mudah dan Enak, Referensi Mengolah Daging Kurban

Jika pada saat hari raya kamu belum memiliki rezeki untuk berkurban, namun esoknya kamu memiliki uang untuk membeli hewan kurban.

Tak apa jika kamu ingin menyembelih hewan kurban di hari Tasyrik.

Waktu menyembelih hewan sampai hari terakhir tasyrik yaitu 13 Dzulhijah atau 14 Agustus 2019 besok.

Namun penyembelihan hewan kurban setelah tanggal tersebut hanya dianggap penyembelihan biasa.

4. Memperbanyak Syukur

Pada hari Tasyrik pada kenikmatan seperti makan, minum dan kenikmatan beribadah dengan berdzikir pada Allah.

Dan sebaik-baik hati adalah yang sering berdzikir dan bersyukur.

Dengan demikian nikmat-nikmat tersebut akan menjadi sempurna.

5. Perbanyak Doa Sapu Jagad

Allah Ta’ala berfirman,

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201)

Ratusan Warga dan pedagang saat salat istigosah di pintu masuk Gunung Tangkubanparahu, Senin (5/8/2019). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a sapu jagad ini. Anas bin Malik mengatakan,

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

Artinya : “Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”

Dalam doa ini telah terkumpul kebaikan dunia dan akhirat.

Jangan sia-siakan hari Tasyrik ini untuk melakukan banyak ibadah lain meski tak boleh berpuasa. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul 5 Amalan Hari Tasyrik 1-3 Agustus 2020 Setelah Hari Raya Idul Adha, Haram Apapun Puasa Selama 3 Hari

Berita Terkini