TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Nanang Buchori menyampaikan peringatan untuk warga Kalbar agar mewaspadai cuaca ekstrem yang ada terjadi beberapa hari kedepan.
Menurut Nanang Buchori, berdasarkan pengamatan satelit cuaca, radar cuaca dan pengamatan manual di beberapa UPT BMKG di Kalimantan Barat, hujan masih terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di Kalbar bagian timur.
Namun di Kalbar bagian pesisir barat, intensitas hujan sudah berkurang sejak tiga hari yang lalu.
"Diprakirakan mulai tanggal 08 Juli 2020 nanti, akan terjadi gangguan meteorologis yang meningkatkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di seluruh wilayah Kalimantan Barat," ungkap Nanang Buchori dilansir dari akun resmi Instagram BMKG Kalbar.
• Jadwal Badminton PBSI Home Tournament Tunggal Putra Live di MolaTV
Nanang Buchori mengungkapkan, kondisi tersebut diprakirakan masih akan berlanjut hingga pertengahan bulan Juli 2020.
Prakiraan hujan yang demikian mengindikasikan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat diprakirakan masih akan dalam kategori Aman, setidaknya hingga pertengahan bulan Juli 2020 ke depan.
"Potensi hujan intensitas sedang hingga lebat tersebut bisa disertai dengan petir dan angin kencang berdurasi singkat," tulisnya dalam 'Waspadai Cuaca Ekstrem 8 Juli 2020 - 13 Juli 2020'.
Angin kencang berdurasi singkat diprakirakan terjadi di Kalimantan Barat bagian barat terutama pada siang hingga sore hari.
"Terkait potensi cuaca ekstrem mulai tanggal 08 Juli 2020 ke depan, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan sebagainya," pungkas Nanang.
Prakiraan Gerakan Tanah
Sementara itu, PVMBG Badan Geologi di laman resminya menyampaikan, beberapa wilayah di Kalimantan Barat masuk dalam wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah di bulan Juli 2020.
Hal itu seperti disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi dalam laman resminya.
Ada 11 kabupaten dan kota di Kalbar yang masuk dalam daftar wilayah potensi gerakan tanah Juli 2020.
Jumlah itu, tersebar dalam beberapa kecamatan. Di antaranya potensi menengah dan menengah - tinggi.