Terakhir bertemu dan sempat foto bersama saat merayakan 100 tabun Persekolahan Katolik Nyarumkop (PKN) dan reuni agung, Juli 2016. Saat itu beliau sudah menggunakan tongkat klu berjalan.
Lahir di Belanda, 16 Maret 1929.
Wafat di Pontianak, 12 Mei 2020
Requiescat In Pace.
Doa Brevir Pakai Tab
Di usia senjanya saat tak lagi aktif sebagai pengajar, misionaris dari Belanda tersebut semakin bertekun dalam doa. Hal itu dituturkan Br Hillarinus Tampajara MTB yang tinggal satu biara di kongregasi MTB di Jl Patimura, Pontianak.
“Beliau orang yang teliti dalam segala hal. Disiplin waktu dan tetap mengikuti perkembangan zaman. Br Claudius walaupun sudah usia udah 90-an tapi untuk buku doa brevir-nya menggunakan tab (tablet, red), tidak lagi pakai buku manual,” kenang Br Hillarinus Tampajara MTB yang kini diserahi tugas sebagai penanggungjawab di Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Pontianak (KAP).
“Kemudian dia juga hobi menanam tanaman langka khas kalimantan. Setiap saya pergi ke kampung-kampung dan membawa biji-biji buah khas Kalimantan saya serahkan dengan dia untuk menyemainya,” ungkap Br Hillarinus Tampajara MTB.
Saking teliti-nya, Br Claudius Kuijpers MTB menghitung berapa biji yang ditanam. “Nanti berapa lama biji-biji itu tumbuh dan jumlah biji yang tumbuh sehingga dia bisa hitung persentase biji-biji yang tumbuh dari sekian banyak. Mungkin karena dia guru eksakta ya, jadi semua yang dikerjakannya selalu diteliti nya,” kata Br Hillarinus Tampajara MTB.
Br Hillarinus Tampajara MTB mengungkapkan, Br Claudius Kuijpers MTB, juga seorang yang rendah hati mau berbagi cerita mengenai berbagai hal terkait kehidupannya.
Selama masa pensiun dari tugas mengajar, Br Claudius Kuijpers MTB, mengisi hari-harinya dengan mengerjakan arsip-arsip lama dan dokumentasi perkembangan tarekat atau kongregasi MTB. “Bahkan foto-foto dokumentasi terlengkap saat membangun katedral dari sejak dibongkar dan membangun pondasi ada file di komputernya,” kenang Br Hillarinus Tampajara MTB.
Duka Mendalam Alumni Nyarumkop
Sejumlah alumni Persekolahan Katolik Nyarumkop (PKN) merasakan duka mendalam atas kepergian Br Claudius Kuijpers MTB.
“Beliau adalah orang yang jenius di bidang matematika, saya sangat kagum dan segan pada beliau. Beliau adalah guru yang baik, tegas, berdisiplin dan berwibawa yang mengabdikan seumur hidupnya untuk Gereja dan generasi muda,” Kata Ketua Alumni PKN, Dr Adrianus Asia Sidot.
Anggota DPRRI asalKalbar ini mengatakan, “Kita kehilangan seorang guru yang tak tergantikan, terutama untuk siapa saja yang pernah menjadi siswanya. Saya sedih karena tidak bisa membezuk dan melayat beliau saat wafat karena situasi pandemi covid-19. Saya yakin beliau berbahagia bersama para Kudus di Surga.”
Dr Adrianus Asia Sidot – mantan Bupati Landak dua periode – menyebutkan, “Beliau (Br Claudius Kuijpers MTB, red) guru matematika saya dari kelas 1 sampai kelas 4 SMA. Saya SMA tahun 1974 hingga 1979 atau sekitar 4 tahun 6 bulan berhubung perubahan tahun ajaran.”
Duka mendalam juga diungkapkan alumni SMA St Paulus Nyarumkop, Gunawan yang kini tinggal di Jabodetabek.
“Kami atas nama seluruh keluarga Besar Alumni PKN Jabodetabek mengucapkan Selamat Jalan ke Rumah Bapa di Surga atas kepergian Br Claudius MTB. Br Claudius adalah guru matematika saya waktu di SMA St Paulus, beliau pada saat mengajar sangat disiplin dan cepat sekali.” kata Gunawan.
Gunawan melanjutkan, “Kalau kita tidak konsentrasi maka kita akan sulit mengikutinya. Terkenal bisa menggunakan tangan kiri dan tangan kanan, pada saat mengajar dan menulis di papan tulis dua tangan beliau bekerja dengan lancar. Beliau adalah guru matetika yang handal. Hafal rumus matematika dan tanpa menghandalkan textbook. Bagi teman-teman yang pernah diajar pada saat di SMA/SPG pasti ingat akan hal tersebut, kenang Gunawan.