TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nama besar Ruangguru dan Adamas Belva Syah Devara ramai menjadi pembicaraan di tengah langkah pemerintah menerbitkan program ketenagakerjaan, Kartu Prakerja.
Pemerintah menyiapkan anggaran yang tak sedikit dalam program Kartu Prakerja yang kini sudah masuk pendaftaran gelombang 2 itu.
Rencananya, akan ada 30 gelombang pendaftaran dan jutaan warga negara yang menjadi peserta Kartu Prakerja ini.
• Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 2 di www.prakerja.go.id
Nah, Ruangguru tak lain adalah perusahaan rintisan teknologi alias startup bidang pendidikan itu, menjadi satu dari delapan mitra platform digital program Kartu Prakerja.
Keterlibatan Ruangguru di program Kartu Prakerja disorot karena salah satu pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, saat program ini diluncurkan diketahui menjadi satu di antara staf khusus alias stafsus Presiden Joko Widodo.
Posisi Belva Devara sebagai “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.
Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja maupun korban PHK.
• Hari Ini, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Dimulai, Ikuti Langkah & Akses Link Berikut
Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp 3,55 juta.
Program ini akan menyasar sekitar 5,6 juta penerima. Alhasil, total dana yang akan diguyur melalui subsidi Kartu Prakerja mencapai Rp 19,88 triliun.
Dari jumlah yang diterima oleh setiap pemilik Kartu Prakerja, sebanyak Rp 1 juta atau totalnya senilai Rp 5,6 triliun mengucur dalam bentuk subsidi pelatihan melalui “kelas online”.
Materi pelatihan itu tersedia di delapan mitra platform digital yang digandeng pemerintah, yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, Kemnaker, Pintaria, Pijar, Sekolah.mu dan MauBelajarApa.
Proses pelatihan via delapan mitra platform digital itulah yang belakangan disoal.
Skema pelatihan ala Kartu Prakerja itu dinilai sebagai “subsidi terselubung” bagi start up tersebut.
• INFO Prakerja Gelombang 2 | Kabar Baik, Peserta Tak Lolos Gelombang Pertama Tak Mesti Daftar Ulang
Nah, tak ingin polemik berlarut, Belva akhirnya mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya,” tulis Belva dalam akun Instagramnya, Selasa (21/4/2020) lalu.