TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pandemi virus corona pemicu covid-19 merongrong berbagai sektor yang menyasar pada semua golongan termasuk kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Pemerintah pun memberi stimulus atau bantuan untuk meringankan beban rakyat.
Dua di antaranya yang sedang berjalan adalah token listrik gratis/diskon. Kemudian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Berikut kriteria dan cara mendapatkan dua bantuan tersebut:
Token Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menjalankan program stimulus bagi pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA.
Lantas bagaimana dengan pelanggan 1.300 VA?
Kabar terbaru, PT PLN (Persero) kabarnya akan memberikan stimulus ekonomi akibat pandemi covid-19 untuk pelanggan PLN 1.300 VA.
Stimulus ekonomi ini juga akan diberikan pada pelanggan PLN dengan daya 900 VA nonsubsidi.
Khusus klaim token listrik gratis tersebut dapat diakses melalui dua cara yakni di (klik) www.pln.co.id dan Whatsapp (WA) 08122-123-123.
• PROMO Indomaret Product of The Week dan Harga Heboh, Periode 15-21 April 2020
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi.
Hendra mengaku, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan keringanan listrik bagi pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA bersubsidi.
Evaluasi yang dilakukan tersebut juga mempertimbangkan perkembangan kasus virus Corona di Indonesia selama tiga bulan ke depan.
Bahkan, jika diperlukan, pemerintah juga akan memberikan diskon listrik bagi pelanggan 1.300 VA.
Kementerian ESDM pada dasarnya terus melakukan kajian dan perhitungan matang mengenai kebijakan keringanan tagihan listrik, termasuk potensi untuk diperluasnya kebijakan tersebut ke sektor lain seperti UMKM, bisnis, dan industri.
“Kami tetap siapkan alternatif skenario. Selama tiga bulan kebijakan ini berlangsung, kami terus lakukan review,” tutur Hendra, Selasa (14/4/2020).
Berdasarkan data Kementerian ESDM, jumlah pelanggan listrik golongan 450 VA baik prabayar maupun pascabayar mencapai 23,83 juta pelanggan per Februari lalu.
Sedangkan jumlah pelanggan listrik golongan 900 VA bersubsidi baik prabayar maupun pascabayara tercatat sebanyak 7,29 juta.
BLT Rp 600 Per Bulan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengalokasikan dana Rp 22,4 triliun untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Sebelum puasa dana harus sudah tersalurkan.
Dikutip dari indonesia.go.id, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan kabar baik, Selasa (14/4/2020).
Lewat video telekonferensi dengan sejumlah media dia menyebut bahwa kementeriannya akan menyalurkan dana sebesar Rp 22,4 triliun untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pagebluk Covid-19.
Alokasi dana itu diambil dari 31 persen alokasi dana desa sebesar Rp 72 triliun.
Payung hukum penggunaan dana desa untuk pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) diatur dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020.
• PENDAFTARAN Kartu Prakerja Gelombang 2, Login Prakerja.go.id Senin (20/4) | Cara Jawab Tes Prakerja
Penggunaan dana desa untuk BLT ini merupakan revisi atas Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Alokasi dana untuk masing-masing desa berbeda.
Berdasarkan Permendes 6 Tahun 2020 itu disebutkan untuk desa yang menerima dana desa kurang dari Rp800 juta, bisa mengalokasikan maksimal 25 persen dari dana desanya untuk BLT.
Desa yang menerima dana desa Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar bisa mengalokasikan 30 persen dana desanya untuk BLT.
Sedangkan desa yang mendapat dana desa lebih dari Rp1,2 miliar bisa mengalokasikan maksimal 35 persen untuk BLT.
Dana BLT itu nantinya akan disalurkan kepada masyarakat desa yang terkena dampak langsung pagebluk corona.
Tak semua orang yang tinggal di desa bisa mendapat dana bantuan ini.
Ada sejumlah syarat yang dipatok. Mereka yang masuk data akan menerima dana Rp1,8 juta per keluarga selama tiga bulan atau Rp 600 ribu per bulan.
“Alokasi BLT mencapai Rp 22,4 triliun bagi 12.487.646 keluarga miskin penerima manfaat,” ujar Abdul Halim dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (17/4/2020).
Kerahkan Relawan
Namun angka itu masih dinamis, bisa bertambah atau berkurang.
Untuk memastikan, Kemendes PDTT akan mengerahkan relawan desa tanggap Covid-19 yang sudah terbentuk.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo) Kemendes PDTT Eko Sri Haryanto, hingga Minggu (5/4/2020) ada 4.556 desa yang sudah membentuk relawan desa tanggap Covid-19.
Angka itu terbilang sangat kecil.
Sebab, jumlah desa di seluruh Indonesia saat ini mencapai 74.953 buah.
Artinya, desa yang sudah ada relawannya itu baru 6% dari jumlah total desa yang ada.
Di 4.556 desa itu, kata Eko, sudah ada 558.205 orang relawan.
Para relawan ini nantinya mendata.
Data itu dibawa ke musyawarah desa untuk kemudian divalidasi.
Data yang sudah divalidasi akan disahkan kepala desa untuk diteruskan ke camat dan bupati/wali kota.
Waktu penetapan datanya tak bisa lama-lama.
Dalam aturan itu penetapan dipatok paling lama lima hari waktu kerja setelah pengesahan.
Halim meminta penyaluran BLT itu sudah bisa dilakukan sebelum memasuki Ramadan.
Penyalurannya dilakukan nontunai atau ditransfer ke rekening bank.
Saat ini, menurut Abdul Halim, pihaknya sudah meminta BRI dan Bank Mandiri agar bisa memfasilitasi mereka membuka rekening.
"Sistem ini untuk menghindari fitnah," katanya.
* Dana yang disiapkan: Rp 22,4 triliun
* Perkiraan jumlah penerima: 12.387.646 orang
Kriteria penerima
1. Keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan
2. Belum mendapat program keluarga harapan (PKH)
3. Belum mendapat Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)
4. Belum mendapat kartu prakerja
5. Mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis
* Nilai bantuan: Rp 600 ribu/keluarga
* Lama bantuan: tiga bulan (April hingga Juni 2020)
* Penyaluran melalui BRI dan Bank Mandiri. (*)