"Usia mereka rata-rata di atas 60 tahun dengan penyakit bawaan, seperti jantung, ginjal diabet, darah tinggi, makanya saran saya beranikan diri rapid test," sarannya.
Ia menegaskan, rapid test diutamakan usia 60 ke atas yang rentan karena ada penyakit bawaan.
"Jika ada perubahan pada kesehatan, misal ada rasa tak nyaman, cepat periksakan diri. Kalau cepat ditangani maka yang terpapar corona insyaallah atas ridho Allah dapat sembuh," katanya.
Meski saat ini persentase kesembuhan di Kalbar cukup tinggi, Midji mewanti-wanti kalau kasus corona di Kalbar masih mungkin bertambah.
Pasalnya ada 59 sampel uji swab warga Kalbar yang belum keluar dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Midji mengatakan, kasus positif Covid-19 di Kalbar bisa meningkat signifikan jika hasil lab nanti keluar.
"Kalbar bisa saja terjadi tingkat kasus positif yang meningkat cukup signifikan. tapi yang sembuh akan lebih banyak," ungkap Midji.
Ia mengatakan, tingkat kesembuhan akan meningkat dan mata rantai penularan bisa duputus asalkan masyarakat menaati imbauan pemerintah.
"Masyarakat tetap jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker di manapun berada. Kita harus optimis menghadapi virus ini, bagi yang suka ngeyel, menggerutu, merasa hebat dengan komentar yang menyepelekan, maka bisa jadi anda kena batunya," ucap Midji.
Sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Sabtu, Kalbar berada di urutan kedua.
Saat itu kasus positif Covid-19 di Kalbar masih berjumlah 10, dengan tiga di antaranya sembuh atau persentase 33,3 persen.
Kalbar berada di bawah Maluku Utara yang berada di peringkat pertama.
Di Maluku Utara terdapat dua kasus positif Covid-19, dengan satu pasien sembuh atau persentasenya 50 persen.
Midji menegaskan, pasien positif Covid-19 yang dirawat maupun PDP konsidinya sudah membaik.
Begitu pula dengan 56 warga Kalbar yang reaktif corona berdasarkan rapid test, kondisinya juga baik.
Kondisi seperti ini, ditegaskan Sutarmidji jangan membuat kendur dalam penanganan corona.
"Saya terima kasih dengan Polri-TNI dan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, DPRD dan para pimpinan hingga tingkat RT yang serius tangani masalah ini," ucap Midji.