Ia menjelaskan bahwa mayat sudah dievakuasi oleh Dinkes Kota Pontianak untuk dibawa ke RSUD Soedarso untuk dilakukan penatalaksanaan jenazah sesuai prosedur yang sudah ditetapkan dan malam ini juga akan di kuburkan.
“Saat ini yang menjadi kesulitan kita bahwa kelompok sajadah Fajar itu ketuanya sama sekali tidak mau menyerahkan nama peserta kelompok Sajadah Fajar yang datang ke Kapuas Hulu,” ujarnya.
Hal inilah yang menjadi masalah tersendiri kalau mereka yang ikut pergi ke Sajadah Fajar tertular maka akan menularkan kepada orang lain.
“Saya harapkan ketua kelompok Sajadah Fajar menyerahkan daftar peserta ke Kapuas Hulu untuk diserahkan ke Dinkes Kota Pontianak untuk dilakukan tracing dan rapid test,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa hal ini jangan dibiarkan yang menyebabkan nantinya anggota jamaah sakit lalu menularkan kepada orang lain .
“Saya harapkan semua jamaah Sajadah Fajar yang mengikuti ke Kapuas Hulu harap melapor ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak," jelasnya.
"Jadi karena Dinkes Kota tidak mendapatkan nama-nama lengkap dari anggota Sajadah Fajar termasuk ibu ini namanya tidak didapatkan oleh dinas kota dan tidak sempat dilakukan kontak tracing dan rapid test ,” tambah Harisson.
Jika kemaren diketahui bahwa dia termasuk yang pergi ke Sajadah Fajar maka kalau dia dalam keadaan sehat akan menjadi ODP tapi kalau sakit menjadi PDP.
Namun ibu ini tdak masuk dalam daftar karena tidak diketahui.
“Kita tidak bisa masukan ibu itu ke kluster sajadah fajar karena kita tidak tahu karena belum dilakukan rapid test dan belum dilakukan pemeriksaan PCR dan belum diketahui penyebab kematiannya,” tandas Kepala Dinas Pemprov Kalbar
Sementara pengambilan sampel untuk ditest harus menggunakan spesimen tenggorokan.
Kalau orangnya hidup virus masih hidup kalau sudah jadi mayat virus sudah menyebar tidak lagi di tenggorokan.
“Kalau kita mau pakai darah tapi darah sudah beku tidak bisa digunakan lagi,“ ucapnyaz
Ia menegaskan apabila Ketua Sajadah Fajar tidak mau menyerahkan nama peserta yang ikut, maka akan dilaporkan ke polisi supaya menyerahkan namanya.
“Saya berharap masyarakat Kalbar untuk tinggal dirumah dan bekerja di rumah karena saat ini kita tidak tau siapa yang sudah tertular jika mau keluar gunakan masker dan cuci tangan dan pada saat pulang kerumah ikuti protokol yang telah ditetapkan,”pungkasnya.