Wabah Virus Corona

Apa Itu Herd Immunity atau Kekebalan Komunitas? Jadi Tren Netizen di Dunia Maya saat Corona Covid-19

Editor: Jimmi Abraham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi corona virus (Covid-19)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Apa itu Herd Immnunity (HI) atau kekebalan komunitas ? Akhir-akhir ini, warganet memperbincangkannya di dunia maya.

Puncaknya, istilah Herd Immunity merangsek naik dalam pencarian Google dan menjadi tren pada pekan terakhir Maret 2020.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, HI atau kekebalan komunitas adalah keadaan di mana sebagian besar masyarakat terlindungi atau kebal terhadap penularan penyakit tertentu.

Secara garis besar, HI dapat tercipta apabila virus terus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi dan ketika sebagiannya sembuh, banyak orang akan kebal.

Dengan begitu wabah akan hilang dengan sendirinya karena virus sulit menemukan host atau inang.

Dosen dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Muhamad S. Hakim, dalam Webinar yang diselenggarakan Kamis (2/4/2020) menjelaskan, HI adalah konsep yang ada dalam vaksinologi.

"Tujuannya untuk mencapai berapa proporsi masyarakat minimal yang harus mendapat vaksin agar infeksi penyakit itu bisa dikendalikan transmisinya," ujarnya.

Update Harga Emas UBS Pegadaian di Tengah Wabah Corona, Capai Rp 900 Ribu Lebih Per Gram

Apa Itu Paket CloudX yang Murah Banget ? Paket Kuota 30 GB Ini Jadi Promo Telkomsel saat Covid-19

Dia melanjutkan, konsep dasar HI adalah resistensi yang ada dalam sebuah komunitas atau sekelompok orang terhadap penyakit infeksi tertentu. Baik itu disebabkan virus atau bakteri.

"Kalau kita ingin mengeradikasi suatu penyakit infeksi dengan vaksinasi, kita tidak perlu memvaksinasi 100 persen populasi. Akan tetapi cukup melakukan vaksinasi pada level tertentu yang pada level ini sudah cukup menimbulkan resistensi atau kekebalan dalam masyarakat tersebut," tegasnya.

Orang yang sengaja dipilih untuk tidak mendapat vaksinasi adalah golongan yang akan mengalami kontraindikasi dengan vaksin, misalnya orang-orang yang sedang mengonsumsi imunosupresan (obat untuk mencegah atau mengurangi reaksi imun tubuh).

Muhamad menambahkan, orang yang tidak mendapat vaksin juga akan memeroleh manfaat.

"Namanya indirect effect (efek tidak langsung). Karena penularan atau transmisi penyakit akan terblok. Orang yang tidak memiliki kekebalan akan ikut terproteksi," tukasnya.

Meskipun demikian, lanjut Muhamad, hingga kini di dunia belum ditemukan vaksin virus SARS-CoV-2 atau virus penyakit Covid-19. Maka, HI lewat jalan vaksinasi belum dapat dilakukan.

"Herd immunity bisa didapatkan lewat dua cara. Pertama, herd immunity dengan vaksinasi. Kedua, herd immunity alami dan ini memiliki risiko yang mengerikan bila tidak dibarengi pembatasan maksimal," tandasnya.

Dalam kasus Covid-19, ujarnya, basic reproduction number atau angka reproduksi dasar dari virus SARS-CoV-2 yang disebut Ro adalah 3.

Halaman
12

Berita Terkini