Indonesia Lawyers Club

LIVE ILC tvOne Selasa (10/3) 'Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?'

Penulis: Marlen Sitinjak
Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIVE ILC tvOne Selasa (10/3) 'Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?'.

@iwatacomputer: Didikan & pendidikan formal yg ga jelas, pendidikan moral yg dihapus, ditambah lgi komnas HAM yg ga jelas...

@dianf2183: Salah kita smua.. Sinetron.. Film bioskop.. Game.. HP.. YouTube.. Smuanya jgn saling menyalahkan tapi bgmna kita sbg keluarga mjd benteng dari itu semua kembali lg ke Agama.. Mana ada acara TV ttg agama sprti jaman dahulu.. Skrg dibalut dgn kata Milenial

@anisah.s.lubis: orang tua harus lebih cermat dan bijak dalam mendidik anak

@cantiqa_corner: Bukan salah anak2 kita, tapi krbablasan teknologi tnpa filter dr negri ini yg membuat anak smakin ga paham apa itu rasa belas kasih, anak makin minim adab... Tugas petinggi dinegri inilah hrsnya blokir situs2 yg merusak pola pikir anak baik dr game maupun tontonan uneducated, kami para orangtua dan guru mau blewer2 sampai dower pun ngomong susah kalau dari aturan negri ini belum di benarkan ttg tekonologi...

Topik “Dari Bullying Sampai Membunuh: Kenapa Anak-anak Kita Makin Kejam?" merujuk pada sejumlah peristiwa kekerasan terhadap anak dan yang paling menghebohkan adalah tragedi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Periksa Orangtua

Siswi SMP inisial NF, yang membunuh bocah 6 tahun di rumahnya telah ditetapkan tersangka.

Saat ini, dia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Cinere, Depok, Jawa Barat.

Di sisi lain, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya telah memeriksa orangtua NF di Sawah Besar.

Dikutip dari Kompas.com, Susatyo menyebut pihaknya mencecar sejumlah pertanyaan terkait keseharian gadis yang kini masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP) itu.

"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (8/3/2020).

"Nanti hasilnya untuk melengkapi bahan penyidikan kami," tambahnya.

Dia menampik rencana pemeriksaan sejumlah saksi lainnya, seperti guru ataupun teman pelaku di sekolah.

Susatyo menyebut, pihaknya kini tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

"Sementara ini (keterangan guru dan teman sekolah) belum diperlukan ya" ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini