Ustadz Das'ad Latif di Depan Zulkifli Hasan dan Kader PAN: Istiqamah Dong, Jangan Main Tiga Kaki

Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Das'ad Latif

Ustadz Das'ad Latif membagikan momen saat menyampaikan tausiyah dalam acara konsolidasi Partai Amanat Nasional (PAN) melalui channel Youtube miliknya, Das'ad Latif.

Dalam video itu, Ustadz Das'ad Latif menceritakan, pada satu waktu sahabat Rasulullah SAW, Salman Al Farisi jatuh cinta pada seorang wanita penduduk Madinah.

"Dia pendatang. Tentu jadi masalah. Pendatang jatuh cinta pada penduduk lokal," kata Ustadz Das'ad Latif.

Lalu Salman Al Farisi berfikir ada saudaranya Abu Ayyub al Anshari yang merupakan penduduk Madinah.

Diajaklah Abu Ayyub melamar ke orangtua wanita tersebut.

Setelah dibawa semua keperluan, Abu Ayyub dan Salman al Farisi datang menemui keluarga perempuan. 

Profil Singkat Ustadz Dasad Latif

Mereka diterima oleh orangtua si gadis.

Abu Ayyub kemudian menyampaikan niatan mereka datang ke orangtua si wanita.

Orangtua si gadis kemudian bertanya ke anaknya.

"Masuklah itu bapak. Eh kau lihat itu cowok dua, kau tahu itu? Itu temannya Abu Ayyub datang melamar. Bagaimana menurutmu?," kata Ustadz Das'ad menirukan perbincangan orangtua dan anak gadisnya.

Setelah melihat siapa yang datang, wanita yang disukai Salman al Farisi itu ternyata lebih memilih menikah dengan Abu Ayyub.

"Kalau itu yang datang (Salman al Farisi) nggak jelas. Ekonominya ndak jelas. Kalau ini (Abu Ayyub), saya mau. Orang kaya," kata Ustadz Das'ad Latif menceritakan.

"Maka pengurus-pengurus partai, kalian kaya dulu baru masuk partai. Kalau kalian miskin, kau gadai partaimu bos. Jangan ketawa saya serius ini," kata Ustadz Das'ad Latif disambut tepuk tangan mereka yang hadir.

"Mau pilih ketua umum, proposal jalan. Kaya dulu," katanya.

Melanjutkan ceritanya, Ustadz Das'ad Latif mengatakan, anak gadis itu kemudian memutuskan akan menerima lamaran Abu Ayyub dan menolak Salman al Farisi.

Akhirnya orangtua wanita menyampaikan ke Salman al Farisi dan Abu Ayyub al Anshori.

"Abu Ayyub mohon maaf. Kalau kau yang melamar anakku dia terima. Tapi kalau temanmu tidak diterima," kata orangtua si gadis, seperti diceritakan Ustadz Das'ad Latif.

Apa kata Salman al Farisi?

"Abu Ayyub nikahi dia. Semua perbekalan yang saya bawa, saya hadiahkan kepadamu untuk menjadi maharnya calon istrimu," cerita Ustadz Das'ad.

"Ini bos persaudaraan dalam Partai Amanat Nasional. Jangan kau makan kiri kanan. Demi Allah kalau anda punya belang-belang sifat seperti itu, kalian dapat duitnya, kalian dapat jabatannya tapi hina kalian di depan manusia dan di depan Allah SWT," katanya.

"Bahkan demi Allah. Bukan cuman kalian yang hina, anak ahli warismu akan jadi hina," tegasnya. 

Nanti ketika terpilih menjadi bupati, menjadi gubernur, tapi bapak pernah menipu, orang akan mengatakan, "Jangan percaya, bapaknya tukang tipu, pasti anaknya juga penipum" kata Ustadz Das'ad.

"Maka saudaraku, jangan gadaikan harga diri hanya karena fulus. Percaya, rezekimu tidak akan diambil. Jangankan diambil, tertukar saja tidak," jelasnya.

Saat menyampaikan hal itu, dari bangku di depan Ustadz Das'ad Latif terdengar teriakan kembalikan.

Hal itu membuat Ustadz Das'ad Latif tertawa.

"Sudah adakah pembagian," kata Ustadz Das'ad Latif seraya tertawa dan menepuk jidat.

"Kalau sewa tiket, bolehlah. Apalagi yang belum jadi anggota DPR," kata Ustadz Das'ad Latif.

"Mungkin seperti ini momen untuk dapat itu. Tapi kalian istiqamah dong. Jangan main tiga kaki," lanjutnya. 

"Ini bukan lagi dua kaki, tiga kaki bos. Lalu apa efeknya? Selain kau punya harga diri hancur, maka bisa jadi duitmu itu yang kau makan, akan menolak doa-doa di hadapan Allah SWT," katanya.

Ustadz Das'ad Latif menyatakan, satu di antara sebab rusaknya negara kita kalau politisi yang selalu ada di otaknya duit, duit duit. Itu rusak negara kita.

Simak pesan Ustadz Das'ad Latif selengkapnya dalam video berikut ini:

Berita Terkini