TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perayaan Cap Go Meh di Indonesia tidak kalah meriah dengan Tahun Baru Imlek.
Di Singkawang misalnya, terkenal dengan festival Cap Go Meh yang mampu menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Uniknya, penyebutan kata Cap Go Meh yang populer di Indonesia, berbeda dengan negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura lho.
1. Arti Nama Cap Go Meh
Kata Cap Go Meh diserap dari Bahasa Hokkian.
Cap berarti sepuluh, Go berarti lima, sedangkan Meh berarti malam.
Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.
Di China nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan.
Di Barat festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion atau Chinese Valentine's Day (hari Kasih Sayang versi China).
2. Sejarah Cap Go Meh
Cap Go Meh diperkirakan sudah dirayakan sejak 2.000 tahun lalu.
Sejak zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi-25 Masehi) ketika biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual indah.
Mereka kemudian menerbangkan lentera tersebut, sebagai simbol untuk melepas nasib lalu yang buruk dan menyambut nasib baik untuk masa mendatang.