"Untuk ular yang kedua ini bisanya belum habis terkuras mungkin. Baru satu gigi saja yang dihabiskan sementara dari gigi yang satunya belum," ujarnya.
"Karena mungkin dia merasa sudah habis bisanya kemudian dilepas untuk atraksi dan dipatoklah di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya," kata Samuel.
Datang Tergesa-gesa
Kepala Desa Pak Utan, Samuel menceritakan, setelah dipatok King Kobra, korban bersama keluarganya datang tergesa-gesa menemuinya.
"Jadi korban ini datang bersama keluarga tergesa-gesa mendatangi saya karena di patok ular pada hari sabtu sekitar jam enam sore (18.00) WIB," ujarnya, Senin (27/1/2020).
Dirinya kemudian membawa korban ke susteran di Menjalin menggunakan ambulan desa.
Setelah dilakukan penanganan optimal, korban tetap tidak tertolong.
"Kurang lebih jam setengah tujuh (18.30 WIB) tiba di susteran setelah ditangani seoptimal mungkin, tapi sudah tidak bisa ditangani," ungkapnya.
"Kemudian untuk memastikan kami bawa ke rumah sakit di Menjalin dan dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.
Menurut Kades, Norjani tinggal bersama anak-anaknya. Sementara istrinya sudah meninggal dunia.
Sehari-hari, Norjani bekerja sebagai peladang.
"Istrinya sudah meninggal dan dia ini ada buat pondok-pondok di gunung tempat dia menoreh getah dan berladang. Biasanya juga dia tangkap ular dan disimpan di pondoknya tersebut," kata Samuel.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Update Fakta Terbaru Pawang Ular Tewas Dipatok King Kobra di Toho Mempawah
Penulis: Try Juliansyah
Editor: Nasaruddin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pawang Ular di Kalbar Tewas Digigit King Kobra Saat Atraksi, Dikenal Sebagai Dukun"
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : Khairina