Satarudin Dorong Dinas Lingkungan Hidup Maksimalkan Retribusi Lapak Durian

Penulis: Syahroni
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Kota Pontianak 2019-2024, Satarudin.

PONTIANAK - Masih tak maksimalnya penarikan retribusi dari para lapak penjual durian, padahal sampah yang dihasilkan mereka dalam jumlah banyak disayangkan oleh Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin.

Menurut Satarudin, dinas terkait harus proaktif dalam menarik iuran dari pelaku penjual durian yang ada di sepanjang jalan.

"Sangat disayangkan juga kalau retribusi tidak maksimal ditarik, padahal sampahnya membludak. Seperti yang disebut DLH sampai 70 ton per hari, itukan luar biasa," ucap Satarudin saat diwawancarai Tribun Pontianak, Sabtu (4/1/2020).

Lanjut disampaikannya, bahwa retribusi yang ditarik telah diatur dalam peraturan daerah sehingga harus jelas dan maksimal dalam pengelolaannya.

Biaya untuk mengelola sampah yang ada di Kota Pontianak juga tidak sedikit, setiap tahunnya selalu menigkat.

Oleh sebab itu, Satarudin menegaskan DLH harus proaktif dalam menagih para penjual durian.

Pedagang Durian Mengaku Belum Pernah Didatangi Petugas untuk Penarikan Retribusi

Selain itu, pelaku usaha dimintanya untuk taat akan aturan yang ada. Dengan meningkatkan sampah yang dihasilkan saat musim durian, maka biaya dipastikannya akan meningkat pula.

"DLH bisa membuat koordinatornya di masing-masing daerah, misalnya Pontianak Utara ada penagih, Timur ada penagih sehingga bisa dimaksimalkan retribusi dari lapak durian ini," ucap Satarudin.

Sampah Meningkat 20 Persen

Volume sampah di saat musim durian seperti saat ini meningkat hingga 20 persen, hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar.

Untuk menyiasati membludaknya volume sampah, DLH menambah angkutan sampah.

"Sampah meningkat hingga 20 persen musim durian seperti ini, biasa sampah sekitar 400 ton perhari saat ini mencapai 450-470 ton," ucap

Musim durian terjadi setiap tahunnya, sehingga DLH telah mengantisipasi dengan menambah ritase pengangkutan. Hal itu dilakukan agar sampah tidak menumpuk.

"Musim durian ini dudah terjadi setiap tahunnya, penanganannya kita tambah. Misalnya biasa 4 rit sekarang menjadi 5 rit untuk mengangkut sampah," jelas Tinorma.

Lina Mantan Istri Sule Kepergok Lakukan Ini Seminggu Sebelum Meninggal, Bawa Bayinya ke Tempat Ini

Selain itu, DLH mengerahkan petugas harian lepas dan lembur juga sudah disiapkan.

Halaman
12

Berita Terkini