BENGKAYANG - Jauh dari pusat kota bukan menjadi hambatan untuk lebih inovatif.
Seperti yang dilakukan Sekolah SMAN 1 Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat dalam hal pemanfaatan teknologi diera digital.
Jika sekolah pada umumnya menggunakan pulpen dan kertas saat ulangan, namun tidak dengan para siswa SMAN 1 Ledo, yang sudah memanfaatkan Android, pada smartphone atau komputer.
Ressi Nata Sumanda,S.Pd selaku guru Prakarya dan Kewirausahaan di SMAN 1 Ledo menjelaskan, saat ini mereka menggunakan aplikasi yang mereka sebut dengan e-paper test yang ada di Android, maupun personal computer yang digunakan siswa untuk ulangan umum.
• Manfaatkan Teknologi, SMPN 5 akan Berinovasi Laksanakan Ulangan Umum
"Kami menggunakan ini dengan tujuan menekan biaya yang dikeluarkan karena fotokopi dan mengurangi penggunaan kertas," ujarnya kepada Tribun Jumat (27/12/2019).
Dijelaskanya aplikasi ini juga auto correction.
Jadi begitu setelah siswa selesai mengisi soal, maka kurang dari 1 menit nilai langsung terupdate.
E paper test ini pertama dilaksanakan pada ulangan umum atau penilaian akhir semester I tahun ini di SMAN 1 Ledo.
E paper test ini adalah pemanfaatan google forms menggunakan Android ataupun PC untuk melakukan kegiatan ulangan.
"Penerapan e paper test ini pertama kali di terapkan di SMAN kami," ungkapnya
Ressi mengatakan penggunaan aplikasi ini terinspirasi dirinya saat mendengar pidato Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dalam pembukaan LATSAR CPNS 2019 yang mayoritas adalah guru.
"Beliau mengatakan bahwa di dalam era 4.0 ini yang harus diutamakan adalah kecepatan dan percepatan, termasuk dalam pemanfaatan IT dalam berbagai sendi kehidupan. Disitu saya langsung berfikir untuk membuat sesuatu dengan pemanfaatan IT," ujarnya
Setelah melakukan kordinasi dan bimbingan dengan guru -guru di sekolah dan kepala sekolah tentunya, timbul lah sebuah ide untuk membuat e paper test ini.
Dijelaskanya e paper test ini, memiliki beberapa keunggulan dibanding ulangan konvensional biasa, diantara nya :
1. mengurangi penggunaan kertas
2. jawaban siswa langsung terkoreksi otomatis
3. menekan pengeluaran biaya (biaya foto kop)
SMAN 1 Ledo memiliki 14 kelas dengan jumlah 407 siswa.
Dari jumlah siswa sebanyak itu jelas tidak semua memiliki Android.
Sekolah mengambil kebijakan bahwa yang tidak memiliki Android mengerjakan ulangan menggunakan komputer sekolah.
"Penggunaan Android dalam ulangan tentu hal yang baru bagi siswa, tetapi Android merupakan alat komunikasi yang tidak asing dalam keseharian siswa, sehingga siswa tidak lagi canggung dalam pengerjaan ulangan," katanya
Ulangan e paper test ini, sekali lagi membuktikan eksistensi SMA Negeri 1 Ledo dalam membangun pendidikan dan mengikuti perkembangan zaman, SMAN 1 Ledo siap untuk mengikuti perkembangan zaman di dunia pendidikan.
"Walau jauh dari pusat pemerintahan Provinsi kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan d sekolah kami termasuk penggunaan dan penerapan IT dalam kegiatan belajar mengajar ," ujarnya
Namun tentunya penggunaan metode ini bukan tanpa kendala dan tantangan.
Pertama, sekolah harus mengcover siswa yang tidak memiliki HP dengan menggunakan komputer sekolah.
kedua, karena tekstur sekolah yang berada di daerah gunung, kelas yang berada di bawah tidak mendapatkan sinyal.
"Jadi kita moving class kita pindahkan mereka di atas, bisa di taman, atau lesehan," katanya
Pihaknya berharap kedepan, e paper test ini, akan terus dikembangkan di antaranya dengan model offline dan singkron.
Penerapan sistem ini juga semakin terbantu setelah beberapa Minggu lalu, SMAN 1 Ledo mendapatkan bantuan dari BOS, Afirmasi berupa tablet sebanyak 235 unit untuk kegiatan rumah belajar.
" Ini jelas sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pelaksanaan rumah belajar dan ulangan e paper test," pungkasnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang menyambut baik program ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan kabupaten Bengkayang mengatakan bahwa selain menghemat biaya cetak, cara ini dinilai efektif dan efisien.
"Namun untuk dinas pendidikan Provinsi kami belum mendapat Kabar. Semoga dengan adanya tribun ini mereka dapat membaca dan mengetahui perkembangan kami,"ujarnya
Penerapan sistem ini dianggap menarik oleh para siswanya bahkan sesuatu inovasi yang keren.
"Saya merasa ulangan kali ini lebih keren, karena pertama kalinya menggunakan smartphone, selain itu setelah selesai ulangan, nilai langsung dapat diketahui," ujar Nikolaus Saputra siswa kelas X MIPA 2
Selain itu penggunaan android dalam ulangan sangatlah asik, memudahkan dan tidak ribet.
Kepsek Dukung Guru Kekinian Era Digital
Kepala Sekolah SMAN 1 Ledo Kabupaten Bengkayang, Atong S Pd mengatakan inovasi, pihaknya sangat mendukung pengembangan pembelajaran berbasis digital.
Ini menurutnya suatu trobosan yang sangat positif dan kekinian.
"Berkaitan dengan inovasi pembelajaran saya menggagasnya dan ditindak lanjuti Pak Ressi, memang inovasi pembelajaran sudah kami rancang jauh sebelumnya, begitu pak Ressi kembangkan,ternyata sukses," ungkapnya
Menurutnya hal ini sebenarnya sudah menjadi tuntutan dunia pendidikan sekarang dan itu tanggung jawab guru, untuk mengembangkan sebagai langkah untuk menuju pendidikan diera digital
"Pak Ressi salah satu guru kekinian," ujarnya
Ia berharap kedepan semua guru mata pelajaran harus menggunakan media elektronik dalam proses pembelajaran.
Hanya fisilitas harus juga dilengkapi sebagai infrastruktur untuk mengembangkan serta menuju pendidikan menarik dan bermutu, diera digital. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak