Sail Karimata 2016 Kayong Utara, Berdampak Positif pada Perekonomian Masyarakat

Penulis: Faiz Iqbal Maulid
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asisten Deputi Bidang Kepariwisataan, Ristek, dan Lingkungan Maritim Sekretariat Kabinet, Arief Khumaidi

KAYONG UTARA - Asisten Deputi Bidang Kepariwisataan, Ristek, dan Lingkungan Maritim Sekretariat Kabinet, Arief Khumaidi menilai gelaran Sail Selat Karimata pada 2016 silam sudah mulai memberikan dampak positif bagi Kabupaten Kayong Utara.

Satu diantaranya, kata Arief, ialah adanya pembangunan jalan beraspal menuju Kota Sukadana.

Selain itu, promosi Kayong Utara di YouTube pun menurutnya sudah mulai gencar dilakukan.

Hal itu diutarakan Arief usai gelaran rapat evaluasi Sail Selat Karimata 2016 di Pendopo Bupati Kayong Utara, Sukadana, Selasa (17/12/2019).

"Tahun 2015 itu enggak seperti itu. Itu masih belum di aspal. Sekarang udah diaspal, udah ada tugu. Terus Masjid (Oesman Al-Khair) itu udah kelihatan bagus," kata Arief.

Arief menyebut ada sejumlah indikator penilaian yang mereka gunakan untuk melihat bagaimana dampak Sail Karimata bagi masyarakat setempat.

KTI Kalbar Gelar Tinju Professional di Sail Karimata, Catat Tanggal Tandingnya

Beberapa hal yang mereka lihat antara lain adanya peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kunjungan wisatawan.

"PDRB itu meningkat, berarti Sail itu berhasil. Kemudian, apakah aspek kunjungan wisatawan. Kalau wisatawan itu meningkat, berarti Sail itu berhasil," ujar Arief.

Pendapatan Bertambah

Sekretaris Daerah Kayong Utara, Hilaria Yusnani menyebut pasca gelaran Sail Selat Karimata 2016, terjadi perubahan cukup signifikan dari segi pembangunan.

Kata Hilaria, walaupun tidak cepat, perkembangan yang terjadi saat ini bergerak perlahan dan pasti.

Itu dipaparkan Hilaria dalam rapat evaluasi Sail Selat Karimata 2016 oleh Asisten Deputi Bidang Kepariwisataan, Ristek, dan Lingkungan Maritim Sekretariat Kabinet, Arief Khumaidi di Pendopo Bupati, Sukadana, Selasa (17/12/2019).

"Pendapatan masyarakat meningkat, menyebabkan konsumsi masyarakat pun meningkat yang menyumbang hampir dari separuh total PDRB," kata Hilaria.

Hilaria menambahkan, nilai PDRB Kayong Utara berdasarkan harga berlaku tahun 2018 sebesar Rp 3,8 triliun, meningkat 8,6 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan nilai PDRB Kabupaten berdasarkan harga konstan sebesar Rp 2,4 triliun.

Halaman
12

Berita Terkini