PMKRI Jajakan Kota Sambas Laksanakan Seminar dan Sosialisasi

Penulis: Muhammad Luthfi
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto bersama setelah kegiatan seminar PMKRI.

SAMBAS - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jajakan Kota Sambas di Kampus Politeknik Negeri Sambas (Poltesa).

Pada kegiatan itu, panitia mengangkat tema "Peran dan Tantangan Mahasiswa dalam Membangun Persaudaraan Bangsa dan Negara di Era Revolusi Industri 4.0".

Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 20 orang peserta, yang dilaksanakan di Poltesa.

Kegiatan tersebut, dilaksanakan denga tujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan informasi tentang PMKRI serta peran dan tantangan kepada para pemuda dalam menghadapi revolusi industri.

Even Budaya Sambas Berlangsung Serentak di Dua Daerah Pontianak dan Yogyakarta

MPAB PMKRI Pontianak Tuntut Kader Melek Revolusi Industri 4.0

Bencana Polusi Asap, PMKRI Bengkayang Bagikan 1.000 Masker

Untuk diketahui, Seminar dan Sosialisasi PMKRI kepada mahasiswa baru tersebut mendatangkan keynote speaker tiga narasumber yaitu pembicara pertama Abelnus, S.Sos, M.Sos selaku Dosen Fisipol Universitas Tanjungpura (Untan) yang juga anggota PMKRI Santo Thomas More Pontianak 2008 dan Ketua Forum Perbatasan Provinsi Kalbar.

Yang kedua adalah Maman Putra Baya selaku Anggota PMKRI Thomas More Pontianak 2009 dan kades terpilih Balai Gemuruh, dan yang ketiga adalah Victorius Eliston selaku Ketua Presidium Cabang Bengkayang.

Dalam kesempatan itu, Abelnus mengatakan bahwa anak muda masa mendatang harus memiliki karakter yang baik dan rasa tanggungjawab, Sabtu (9/11/2019).

"Pemuda harus memiliki skill berbasis kerja dalam rangka menghadapi revolusi 4.0," ujarnya, sebagaimana rilis yang diterima Tribun.

Selain itu, Pemuda dan anggota PMKRI Sambas harus memiliki sikap kritis dan aktif memberikan pandangan-pandangan kepada perintah daerah dalam rangka mengsisi pembangunan.

"Selain aktif dan memiliki sikap militan, pemuda dan mahasiswa harus kreatif dan mampu peluang usaha," ungkapnya.

Sementara itu, Maman Anggota PMKRI Santo Thomas More Pontianakntahun 2008, memimta Pemuda dan mahasiswa mesti memiliki sikap inovasi sesuai kebutuhan dan peluang didaerah tersebut.

"Pemuda jangan pasif, tapi harus aktif, jangan gengsi tapi harus bermanfaat bagi masyarakat", tegasnya.

Adapun Victorius Eliston Ketua Presidium Cabang Bengkayang mengatakan bahwa prinsip dasar pergerakan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ada Spritual ajaran tuhan Yesus Kristus.

"Syarat menjadi anggota PMKRI adalah warga negara Indonesia dan landasan kepercayaan ajaran Tuhan Yesus Kristus," tutupnya.

Berita Terkini